Sama Kepentingan, Uni Eropa dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Keamanan Maritim

id uni eropa

Sama Kepentingan, Uni Eropa dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Keamanan Maritim

Uni Eropa. (ist )

Jakarta, (Antara Sumbar) - Uni Eropa (UE) dan Indonesia berkomitmen memperdalam kerja sama bidang keamanan maritim, kata Komisioner Eropa Bidang Transportasi Violeta Bulc.

Keselamatan transportasi di bidang kemaritiman menjadi salah satu fokus perbincangan dalam pertemuan antara Violeta dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Jumat (29/9).

"Saya juga memiliki pertemuan yang sangat bermanfaat dengan Pak Luhut. Saat membahas semua moda transportasi, kami membahas kerja sama Uni Eropa-Indonesia untuk keselamatan maritim," ujarnya.

Dia mengatakan dengan 62 persen wilayah Indonesia yang terdiri dari laut, konektivitas maritim sangat penting bagi negara ini.

Dia menceritakan lebih dari 400 juta penumpang berlayar di perairan Uni Eropa setiap tahunnya.

Bercermin dari tragedi kapal pesiar Costa Concordia, yang kandas dan terbalik di pantai Italia pada 2012, pihaknya telah membangun banyak keahlian, membuat undang-undang dan standar untuk memastikan standar keselamatan tertinggi bagi para penumpang.

"Dengan Pak Luhut, saya setuju bahwa Uni Eropa akan menawarkan pembangunan kapasitas administratif kepada pihak berwenang Indonesia sehingga negara ini juga dapat meningkatkan keamanan maritimnya," ujarnya.

Selain bertemu Luhut, Violeta juga bertemu dengan Menteri Transportasi Budi Karya Sumadi.

Violeta menjelaskan setidaknya ada empat topik yang menjadi fokus atau topik pembahasan dalam kunjungannya ke Jakarta, Jumat, yakni keselamatan penerbangan, keamanan maritim, keselamatan lalu lintas darat dan dekarbonisasi.

Dia mengatakan kerja sama keselamatan penerbangan akan semakin ditingkatkan antara kedua pihak, yang mana saat ini Uni Eropa melanjutkan dukungan pembangunan kapasitas terhadap keselamatan penerbangan Indonesia.

"Uni Eropa telah mendedikasikan dana tambahan untuk membangun kapasitas dalam keselamatan maritim karena kami berharap ini juga akan membaik," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan konektivitas dan keselamatan transportasi bidang kemaritiman menjadi penting, salah satunya untuk kepentingan bisnis dan pariwisata.

"Kami juga hari ini menyajikan tambahan dukungan finansial untuk meningkatkan keselamatan maritim di Indonesia. Jadi kami menawarkan tambahan dana bantuan ratusan ribu Euro untuk pengembangan kapasitas dan pelatihan untuk membawa keselamatan di tingkat maritim," ujarnya.

Terkait keselamatan lalu lintas darat, pihaknya mengundang Indonesia untuk lebih giat bergabung dengan visi kematian nol.

Dia mengatakan Uni Eropa dapat berbagi pengalaman dan proyek dengan Indonesia untuk berkomitmen mengatasi masalah kematian akibat kecelakaan transportasi.

Dalam kunjungannya untuk meningkatkan konektivitas Eropa dengan Asia, ASEAN khususnya dengan Indonesia, Violeta mengatakan Uni Eropa mengajak Indonesia untuk mengurangi emisi karbondioksida.

"Transportasi menyumbang lebih dari 30 persen dari total emisi karbondioksida di Indonesia, sementara rata-rata dunia sekitar 20 persen. Uni Eropa seperti Indonesia dan semua negara anggota ASEAN tetap terikat pada Perjanjian Paris mengenai perubahan iklim," tuturnya.

Untuk itu perlu adanya inovasi teknis dan peralihan menuju moda transportasi paling tidak berpolusi dan hemat energi seperti yang dilakukan Uni Eropa.

"Saya juga sangat senang karena Indonesia dan Uni Eropa bekerja sama dalam mendorong adopsi (Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim) tahun lalu dari sebuah kesepakatan bersejarah untuk mengurangi emisi penerbangan internasional. Kami sekarang berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam mengimplementasikan kesepakatan tersebut," tuturnya. (*)