Teater Jengkal Bengkulu Pentaskan Kajei di Pekan nan Tumpah

id Pekan Nan Tumpah

Teater Jengkal Bengkulu Pentaskan Kajei di Pekan nan Tumpah

FESTIVAL PEKAN NAN TUMPAH. (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Komunitas Teater Jenkal asal Bengkulu mementaskan lakon Kajei di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat dalam rangkaian kegiatan Festival Seni Pekan Nan Tumpah 2017 yang digelar pada 23 hingga 29 September 2017.

Sutradara Teater Jengkal, Andika Putra di Padang, Senin malam (25/9), mengatakan pertunjukan Kejei merupakan suatu proses kreatif sebagai media dalam merefleksikan kondisi Indonesia saat ini.

"Kajei berasal dari bahasa daerah di Bengkulu, dalam bahasa Suku Rejang, Kejei berarti kaku, tegang atau bisa juga kejang," katanya.

Kondisi Indonesia saat ini sedang berada dalam posisi Kejei atau tegang, oleh sebab itu ia mencoba merefleksikannya dalam bentuk sebuah pertunjukan teater.

Mau bagaimanapun usaha untuk menutup mata, menutup telinga, mencoba tidak ambil pusing, mencoba tidak merasakan, tetap saja bangsa ini dalam posisi yang Kejei, ujarnya.

"Kondisi inilah yang kemudian menjadi awal proses kreatif dalam menggarap pementasan berjudul Kajei ini," katanya.

Menurut dia kondisi saat ini selalu ada dalam dimensi pikir manusia, mungkin kadarnya saja yang berbeda-beda pada setiap individu.

"Secara konsep hal tersebut dibawakan dalam bentuk pertunjukan teater mini kata dengan balutan nuansa tradisi suku Rejang yang kental, lanjutnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Taufik Effendi mengharapkan setiap pementasan yang dipentaskan dalam ajang Pekan Nan Tumpah 2017 dapat menghibur seluruh penonton.

"Melalui kegiatan ini kita berharap agar semakin banyak masyarakat yang menyaksikan pertunjukan kesenian," katanya.

Sementara itu Pimpinan Komunitas Seni Nan Tumpah, Mahatma Muhammad mengatakan Festival Seni Pekan Nan Tumpah 2017 digelar dalam rangka memberikan ruang bagi para seniman, baik perseorangan maupun kelompok dalam menampilkan karyanya.

"Dalam kegiatan ini terdapat tujuh pertunjukan, seperti teater, tari, musik serta ditambah dengan liga baca puisi kreatif dan pameran karya seni rupa," katanya. (*)