Ini Kendala Pencapaian Target Produksi Padi di Sumbar

id TANAM PADI

Ini Kendala Pencapaian Target Produksi Padi di Sumbar

Petani menanam padi di Jorong Lambah, Nagari Sianok Anam Suku, Agam, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Pencapaian target produksi padi di provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terkendala tidak optimalnya fungsi irigasi karena faktor usia dan bencana alam, kata pejabat pemerintah setempat.

"Pemerintah pusat menargetkan tiga juta ton, namun diperkirakan realisasi hingga Desember 2017 sekitar 2,8 juta ton dengan luas tanam 504.000 hektare," Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat, Candra di Padang, Senin.

Sekitar 40 persen irigasi di provinsi itu tidak berfungsi secara optimal. Sebanyak 32 irigasi pertanian yang rusak di Sumbar terdapat di Kabupaten Pesisir Selatan, Tanah Datar, Dharmasraya, Limapuluh Kota, Agam, Pasaman, dan Kota Padang.

Penyebab tidak optimalnya irigasi tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor seperti umur irigasi yang sudah tua, banjir dan gempa.

"Jika irigasi berfungsi dengan baik, maka produksi padi juga lancar dengan risiko gagal panen yang kecil," ujar dia.

Sementara untuk perbaikan dan pengoptimalannya pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pengelola Sumber Daya Air.

Dinas Tanaman Pangan telah melakukan upaya-upaya meningkatkan produksi padi seperti mendata dan menghidupkan kembali lahan-lahan yang tidak tergarap atau cetak sawah baru.

Realisasi cetak sawah baru di Sumbar pada Januari hingga Agustus 2017 sekitar 460 hektare.

Persyaratan untuk cetak sawah baru diantaranya adalah adanya lahan yang bisa dijadikan untuk cetak sawah baru, petani dan ketersediaan sumber air di daerah tersebut, serta terdapat petugas yang akan mengerjakan pelaksanaan cetak sawah baru.

Dalam pelaksanaan cetak sawah baru dimulai dengan melakukan survei ke sejumlah daerah di Sumbar yang memungkinkan untuk pembukaan lahan yang akan dijadikan lokasi cetak sawah baru, setelah di survei kemudian dibuat desain untuk cetak sawah baru itu.

"Menyalurkan bibit berkualitas juga merupakan salah satu upaya dalam pencapaian target ini," tambahnya. (*)