Ganda Putra Marcus/Kevin Kunci Gelar Jepang Super Series

id Bulutangkis

Ganda Putra Marcus/Kevin Kunci Gelar Jepang Super Series

Ilustrasi. (Antara)

Jakarta,(Antara Sumbar) - Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menyebut kesuksesan mereka merebut gelar juara Jepang Terbuka 2017 mengembalikan kepercayaan diri mereka untuk berlaga di ajang Super Series dan yang lainnya.

"Gelar ini sangat berarti buat kami berdua. Karena kemarin-kemarin sempat kalah terus, dan kami akhirnya bisa bangkit lagi. Jadi ini bagus buat menambah kepercayaan diri kami juga, ini sangat penting buat kami berdua," kata Kevin dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Kepercayaan diri itu memang sepertinya dibutuhkan oleh ganda putra terbaik Indonesia saat ini tersebut, pasalnya selepas memenangkan gelar All England, India Terbuka dan Malaysia Terbuka, baru di Tokyo Metropolitan Gymnasium ini lagi Marcus/Kevin memperoleh titel juara level Super Series atau di atasnya.

Dalam partai final Jepang Terbuka 2017 ini, Marcus/Kevin sukses mengunci gelar juara selepas menumbangkan wakil tuan rumah Takuto Inoue/Yuki Kaneko dalam pertarungan dua gim selama 29 menit dengan skor 21-12, 21-15.

Laga final kali ini sendiri merupakan pertemuan ketiga Marcus/Kevin dengan Inoue/Kaneko di mana dalam dua pertemuan sebelumnya duet Indonesia selalu memperoleh kemenangan.

"Walau kami memimpin dalam rekor pertemuan, saya tidak menyangka akan menang mudah. Karena di putaran-putaran sebelumnya mereka mainnya bagus, pertahanannya juga tidak gampang mati. Ini mungkin karena mereka juga agak tegang, jadi agak terburu-buru," kata Marcus mengenai pertandingannya.

Sementara itu, pasangan Jepang menilai dalam partai final Jepang Terbuka 2017 ini di mana duet Indonesia terus mendominasi perolehan poin mereka, bukan karena disebabkan tegang di lapangan, namun lebih kepada persoalan kualitas teknis permainan.

"Kami tidak tegang, tapi memang secara keseluruhan, pasangan Indonesia jauh lebih bagus dari kami. Mereka bisa mengubah taktik dan strategi permainan dengan cepat. Sedangkan kami tidak dapat keluar dari tekanan. Kami sudah mencoba untuk bermain sesuai dengan cara kami, namun mereka bisa mengubah-ubah ritme permainan," ujar Kaneko.

Senada dengan itu, Inoue menyebut pasangan Indonesia sebetulnya tidak begitu kuat akan tetapi mereka menggantinya dengan senjata yang begitu mematikan.

"Itu sebuah strong point untuk mereka. Sedangkan kami belum bisa mengatasinya, kami akui memang ada gap level antara kami dan pasangan Indonesia," tutur Inoue. (*)