BMKG : Equinox Pasaman Disambut Perayaan Titik Kulminasi

id titik kulminasi

BMKG : Equinox Pasaman Disambut Perayaan Titik Kulminasi

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang Sumatera Barat (Sumbar), Rahmat Triyono (dua dari kanan) menghadiri perayaan fenomena equinox di Kabupaten Pasaman. (Ist)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang Sumatera Barat (Sumbar), Rahmat Triyono mengatakan fenomena Equinox di Kabupaten Pasaman disambut dengan perayaan titik kulminasi.

"Titik kulminasi yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa dan pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi," katanya dikonfirmasi dari Padang, Sabtu.

Untuk melihat titik kulminasi tersebut, BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang menggunakan peralatan antara lain, teropong untuk mengamati gerak dan posisi matahari untuk intensitas penyinaran matahari, sekaligus sebagai penanda bahwa matahari telah berada tepat di atas titik pengamatan.

Ia menjelaskan Fenomena Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana gerak semu matahari melintasi tepat diatas garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

"Masyarakat Pasaman di Bonjol antusias menyaksikan fenomena ini," kata dia.

Hal itu, lanjutnya disebabkan oleh pergerakan bumi pada porosnya dan peredaran bumi mengelilingi matahari, saat fenomena ini berlangsung penyinaran matahari hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan.

"Kabupaten Pasaman merupakan wilayah di Provinsi Sumbar yang dilalui oleh garis Khatulistiwa," ujar dia.

Kulminasi matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia, yakni pada tanggal 23 Maret pukul 12.10 WIB.

Rahmat menyampaikan pada 2017, fenomena ini terjadi pada 20 hingga 21 Maret dan 23 September 2017, melintasi beberapa provinsi di wilayah Indonesia mulai dari Ternate, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat dan berakhir di Pulau Telo Sumatera Utara.

Perayaan ini di ikuti oleh Stasiun Geofisika Padang Panjang, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata kabupaten Pasaman.

"Biasanya perayaan ini dilakukan pada bulan Maret, namun karena pada bulan Maret dan April merupakan puncak musim hujan sehingga untuk tahun 2017 akan diadakan pada bulan September," katanya. (*)