Wakil PM Singapura Katakan Mengerti Keresahan Terkait Pemilihan Presiden

id Tharman Shanmugaratnam

Wakil PM Singapura Katakan Mengerti Keresahan Terkait Pemilihan Presiden

Wakil Perdana Menteri Singapura, Tharman Shanmugaratnam. (cc)

Singapura, (Antara Sumbar) - Wakil Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam menyatakan mengerti kekhawatiran atas pemilihan presiden tanpa persaingan pada bulan ini, yang diperuntukkan bagi anggota masyarakat kecil Melayu.

"Itu mendorong orang merasakannya dan mereka menginginkan perlombaan pada masa depan," kata Shanmugaratnam dalam acara di Universitas Teknologi Nanyang pada Rabu, kata petikan, yang disiarkan kantornya.

Shanmugaratnam, yang juga menteri koordinator kebijakan sosial dan ekonomi, adalah anggota pertama kabinet menanggapi keresahan tersebut.

Ratusan orang Singapura berunjuk rasa diam pada Sabtu menentang pemilihan itu, tempat pendaftaran empat calon ditolak.

Tentangan politik jarang terjadi di negara kota kaya itu, yang diperintah Partai Aksi Rakyat sejak merdeka pada 1965.

Untuk memperkuat rasa persatuan, Singapura memutuskan kepresidenan, jabatan seremonial enam tahunan, diserahkan kepada warga Melayu pada saat ini.

Sekitar tiga perempat dari penduduk negara pulau itu adalah suku China.

Halimah Yacob, mantan ketua parlemen, terpilih tanpa lawan sebagai wanita pertama presiden negara itu. Ia pernah menjadi anggota Partai Aksi Rakyat, yang memerintah Singapura sejak 1959.

Shanmugaratnam, yang berasal dari suku kecil India, mengatakan kebanyakan orang Singapura, termasuk dia, lebih memilih persaingan.

Ia menambahkan, "Tapi pemikiran tentang lomba itu harus dibahas. Itu tidak bisa janji begitu saja janji, tidak bisa hanya mantera."

Ia mengatakan, seperti Halimah, ia menantikan saat ketika tidak ada penunjukan dalam pemilihan.

Shanmugaratnam menolak pemikiran bahwa ia dapat menjadi perdana menteri masa depan. Survai konsultan penelitian pasar Blackbox pada tahun lalu menunjukkan bahwa 69 persen petanggap akan mendukungnya menjadi calon perdana menteri.

Ketiga perdana menteri Singapura hingga kini asal suku China. (*)