Pembangunan Monumen Bela Negara Dilanjutkan

id Nasrul Abit

Pembangunan Monumen Bela Negara Dilanjutkan

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Tim Fasilitasi Pembangunan Monumen Bela Negara Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) sepakat untuk melanjutkan proyek yang terletak di Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat yang sempat dihentikan sementara.

"Kita berharap kesepakatan ini bisa segera terealisasi," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Limapuluh Kota, Selasa.

Ia menyatakan itu usai rapat bersama tim fasilitasi yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Provinsi Sumbar, Pemkab 50 Kota, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian PUPR.

Suai kesepakatan pelaksana pembangunan yang semula adalah Pemkab 50 Kota, dialihkan ke Pemprov Sumbar.

Berdasarkan hal itu infrastruktur jalan sepanjang enam kilometer dari Kantor Camat Gunuang Omeh menuju lokasi monumen akan menjadi tanggung bersama Pemprov Sumbar dan Kabupaten 50 Kota yang diselesaikan selama dua tahun anggaran 2018-2019.

Sementara anggaran pembangunan Museum PDRI sampai selesai disepakati menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Kebudayaan.

Sedangkan, Kementerian Pertahanan diharapkan membangun sarana dan prasarana Depo Pendidikan Bela Negara di lokasi Monumen Bela Negara untuk dimanfaatkan oleh satuan TNI yang terdekat (untuk menjaga dan memelihara keberadaan monumen.

Hasil rapat juga menyepakati semua surat menyurat yang berhubungan dengan Pembangunan Monumen Bela Negara PDRI ke Pusat akan ditujukan kepada Menhan melalui Ditjen Potensi Pertahanan sebagai Ketua Tim Teknis Pusat Pembangunan Monumen Bela Negara dengan tembusan disampaikan kepada kementerian dan lembaga terkait.

Untuk percepatan pembangunan, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno nanti akan mengirimkan surat permohonan agar presiden bersedia menerbitkan Keputusan Presiden (KEPPRES) tentang kelanjutan pembangunan monumen.

Keberadaan Monumen Bela Negara PDRI di 50 Kota dinilai akan berdampak positif kepada perekonomian masyarakat karena akan banyak kunjungan masyarakat ke daerah itu.

Sebelumnya saat meninjau Monumen PDRI di 50 Kota (24/4) 2017, Mendikbud Muhajjir Effendy mengatakan kemungkinan pembangunannya akan dievaluasi dan ditinjau ulang bersama pembangunan 13 museum lain di Indonesia.

Hal itu memancing penolakan dari tokoh masyarakat setempat yang terlibat dengan PDRI. (*)