Jawa Tengah Promosikan Wisata Lewat Borobudur Marathon

id borobudur

Jawa Tengah Promosikan Wisata Lewat Borobudur Marathon

Candi Borobudur. (Antara)

Magelang, (Antara Sumbar) - Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) yang bakal digelar pada 19 Nopember 2017 tidak hanya mengajak para peserta untuk berolahraga, tetapi juga untuk ajang promosi wisata di Kabupaten Magelang dan Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Urip Shihabudin di Magelang, Sabtu (16/9) malam mengatakan pihak Pemprov Jateng memiliki komitmen penuh untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Ia mengatakan hal tersebut usai penyerahan jersey dan medali yang akan digunakan pada BJBM 2017 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Yayasan Borobudur kepada pihak Bank Jateng serta Harian Kompas yang akan bertindak selaku penyelenggara.

Urip menuturkan BJBM tidak hanya bermanfaat untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, ajang ini diharapkan memiliki andil besar dalam mencetak atlet-atlet berbakat baru yang mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional.

"Kemenpar memiliki target total kunjungan wisman sebesar 20 juta per tahun. Sedangkan target untuk kunjungan ke Candi Borobudur khususnya mencapai dua juta wisman. Hal itu yang kami harapkan tercapai. BJBM juga menjadi wadah yang tepat mencetak atlet-atlet baru mengingat Jawa Tengah merupakan gudang atlet lari berkualitas, salah satunya Triyaningsih yang kerap menyumbang medali di berbagai kejuaraan taraf internasional," katanya.

Kegiatan bertaraf internasional dengan menempuh jarak 42 kilometer dengan garis star dan finis di komplek Candi Borobudur ini ditargetkan diikuti oleh 10.000 peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Dirut Bank Jateng Supriyatno mengatakan Bank Jateng sudah dilibatkan sebanyak dua kali dalam kegiatan ini. Bukan tanpa alasan, selain ingin mendorong sebuah kegiatan besar dan berkualitas, pihaknya berharap BJBM mampu menjadi tonggak promosi wisata di Borobudur khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

"Borobudur merupakan warisan budaya yang harus dijaga. Melalui ajang ini, kami berharap ke depan destinasi wisata unggulan ini dapat semakin terkenal di mancanegara," katanya.

Direktur Komunitas Harian Kompas Rusdi Amral mengatakan penyelenggaraan BJBM ini merupakan sebuah pertaruhan besar karena menjadi barometer tidak hanya di level nasional, namun juga taraf internasional.

Selain mengangkat citra sebuah peninggalan budaya, katanya diharapkan ajang ini mampu menjadi momentum mengangkat kesejahteraan masyarakat yang bermukim di sekitar Candi Borobudur. (*)