Masyarakat Wajib Selektif Pilih Obat

id Syahiran

Masyarakat Wajib Selektif Pilih Obat

Bupati Pasaman Barat, Syahiran saat memukul gong tanda dimulainya pencanangan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Simpang Empat, Kamis (14/9). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), menekankan masyarakat agar bisa menggunakan obat dengan tepat dan benar.

"Jangan menggunakan obat secara sembarangan karena akan berdampak pada kesehatan. Masyarakat harus cermat dalam memilih obat," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran saat pencanangan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Simpang Empat, Kamis.

Pencanangan sekaligus sosialisai Gema Cermat dihadiri oleh Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI yang diwakili oleh Kepala Seksi (Kasi) Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR), Erie Gusnelliyanti, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar yang diwakili oleh Kasi Kefarmasian, Yudi Hartati dan kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Haryunidra.

Acara itu diikuti oleh peserta dari lembaga pemerintah terkait, organisasi profesi kesehatan, TP. PKK se-Pasaman Barat, organisasi kemasyarakatan dan lainnya.

Menurutnya masyarakat Pasaman Barat perlu dibekali pengetahuan tentang penggunaan obat secara rasional, tepat dan benar sehingga masalah yang timbul akibat mengkonsumsi obat secara bebas dan berlebihan dapat dihindari.

"Lebih dari 60 persen masyarakat melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi dan sebagian dari mereka menyimpan obat keras dan antibiotik yang diperoleh tanpa resep dokter," ujarnya.

Ia mengatakan data tersebut merupakan hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2013. Oleh sebab itu, antisipasi swamedikasi perlu dilakukan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mencanangkan Gema Cermat.

"Gema Cermat adalah upaya bersama pemerintah dan masyarakat dengan berbagai kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar," ujarnya.

Ia menyebutkan penggunaan obat harus sesuai prosedur atau dengan resep dokter. Akan tetapi berbagai kendala yang akan ditemukan adalah kondisi geografis masyarakat yang tinggal di daerah terisolir mengakibatkan penerapan POR akan sulit dilakukan.

"Gema Cermat perlu secara intensif disosialisasikan kepada masyarakat Pasaman Barat. Saya harap Dinas Kesehatan harus benar-benar mengambil peran besar dalam hal ini," ungkapnya.

Ia menjelaskan Dinas Kesehatan Pasaman Barat harus memgambil peran besar dalam menyosialisasikan Gema Cermat keseluruh kecamatan hingga kepelosok daerah dengan melibatkan Camat dan seluruh petugas kesehatannyang ada di kecamatan, nagari, hingga tingkat kejorongan.

"Semoga Gema Cermat dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Pasaman Barat dan terima kasih kepada Drijen Bina Pelayanan Kefarmasian yang telah menetapkan Pasbar sebagai tempat berjalannya kegiatan Gema Cermat," katanya.

Kasi Peningkatan Obat Rasional, Erie Gusnelliyanti menyatakan dipilihnya Pasaman Barat sebagai tempat dicanangkannya Gema Cermat disebabkan oleh keatifan Dinas Kesehatan Pasaman Barat dalam mejalankan berbagai program kesehatan di tengah masyarakat.

Ia mengatakan pada tahun 2017, Gema Cermat sendiri telah dicanangkan di 82 kabupaten atau kota. Sebanyak 25 kegiatan diselenggarakan oleh Dirjen Pelayanan Kefarmasian dan 57 kegiatan diselenggarakan oleh Dinkes Provinsi.

"Saya harap Pasaman Barat bisa menjadi contoh bagai Kabupaten lain di Sumbar atau Indonesia perihal kesuksesan dalam menjalankan kegiatan Gema Cermat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar melalui Kasi Kefarmasian, Yudi Hartati menyampaikan bahwa Gema Cermat sendiri telah dilaksanakan mulai tahun 2015. Gema Cermat diperlukan untuk merubah kebiasaan masyarakat sehingga cerdas dalam menggunakan obat. (*)