BNPB Serahkan DSP Bangun Jembatan Darurat Padangpariaman

id BNPB Bangun Jembatan Darurat

BNPB Serahkan DSP Bangun Jembatan Darurat Padangpariaman

Sekretaris Utama BNPB, Dody Ruswandi (tiga kanan) meninjau jembatan ambruk di Kecamatan Lubuk Alung, Kamis (14/9). BNPB menyerahkan Dana Siap Pakai kepada Pemerintah Kabupaten Padangpariaman sebesar Rp380 juta guna membangun jembatan darurat pascaambruk pada Senin (14/8). (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat senilai Rp380 juta guna membangun jembatan darurat di Kecamatan Lubuk Alung pascaambruk pada Senin (14/8).

"Bantuan tersebut untuk membangun jembatan yang bersifat sementara sampai yang permanen dibangun pada 2018," kata Sekretaris Utama BNPB, Dody Ruswandi saat penyerahan DSP di Lubuk Alung, Kamis.

Ia mengatakan jembatan darurat tersebut direncanakan selesai pada September ini agar warga dapat cepat menggunakannya.

Pencairan dana bantuan tersebut, lanjutnya termasuk cepat dari semua bantuan yang pernah diberikan oleh BNPB kepada korban bencana.

Cepatnya pencairan dana tersebut karena selain untuk membantu transportasi masyarakat di daerah itu namun juga atas desakan dari Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, John Kenedy Azis.

"Bahkan yang memberi tahu saya adanya jembatan ambruk adalah dia dan pak John pun terus mengawasinya sampai dana ini cair," katanya.

Sementara itu, John Kenedy Azis mengatakan ketika dirinya mendapat informasi adanya jembatan ambruk dia langsung mengabarkan ke Dody Ruswandi.

"Pada saat itu ia berjanji akan memerintahkan anggotanya untuk memantau jembatan tersebut," ujarnya.

Lalu, lanjutnya Dody Ruswandi meminta proposal bantuan dan pernyataan adanya bencana dari bupati setempat dan tidak berapa lama dana dari instansi bencana itu sudah dapat dicairkan.

Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni mengatakan jembatan tersebut ambruk pada Senin 14 Agustus lalu pada pukul 15.30 WIB

Akibat ambruknya jembatan tersebut sekitar enam ribu warga dari tiga nagari harus menempuh jalan jauh untuk sekolah dan menuju pusat kecamatan.

"Dan bantuan jembatan darurat tersebut saat ini dibutuhkan warga," kata dia.

Meski pihaknya telah menyediakan bus untuk tranportasi warga namun warga tetap menggunakan perahu untuk menyebrangi sungao.

"Karena itu kami menyiapkan perahu yang lebih layak lagi guna megurangi resiko korban," ujar dia. (*)