Persatuan Perawat Gigi Indonesia Ganti Nama Organisasi

id gigi

Persatuan Perawat Gigi Indonesia Ganti Nama Organisasi

Ilustrasi - Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) menyikat gigi saat digelar sikat gigi massal oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI. (antarasumbar.com/Joko Nugroho)

Padang, (Antara Sumbar) - Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) mengganti nama organisasi menjadi Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia dalam Musyawarah Nasional VII di Padang, Sumatera Barat seiring terbitnya UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

"Ini Munas terakhir PPGI karena setelah ini nama organisasi berubah menjadi PTGMI," kata Ketua Panitia Munas VII PPGI, Yannurdin di Padang, Kamis.

Ia mengatakan sesuai UU yang baru, perawat gigi yang sebelumnya merupakan kelompok keperawatan bersama bidan dan perawat, berubah nomenklaturnya menjadi kelompok teknis medis dengan sebutan prosesi terapis gigi dan mulut.

"Kondisi ini mengharuskan perawat gigi menyiapkan diri dengan berbagai upaya peningkatan kompetensi serta paket regulasi profesi. Salah satunya dengan merubah atau mengganti nama dan AD/ART organisasi," kata dia.

Perubahan nama dan AD/ART itu hanya bisa dilakukan dalam Munas yang sudah diagendakan.

Selain itu Munas VII PPGI juga akan membentuk kepengurusan baru periode 2017-2021 dan menetapkan standar profesi, standar pelayanan terapis gigi dan mulut serta standar pendidikan untuk terapis.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengapresiasi pelaksanaan Munas PPGI di provinsi itu, karena selain bermanfaat untuk organisasi, juga memiliki efek positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Kami tentu berharap Munas ini sukses menghasilkan kepengurusan baru serta merumuskan hal penting terkait organisasi. Selain itu, kami juga menawarkan agar peserta menikmati destinasi wisata dan kuliner di Ranah Minang," kata dia.

Ia juga menawarkan hasil kerajinan masyarakat Minang yang memikat.

Munas VII PPGI digelar selama empat hari 13-16 September 2017 pada salah satu hotel di Padang dengan 404 peserta dari 33 provinsi, minus Maluku Utara.

Dalam Munas itu juga digelar Seminar Nasional oleh Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Dr. Bella Monse (Senior Expert in School Health Promotion - Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH).

Munas itu juga menampilkan gelar potensi produk kerajinan Sumbar. (*)