Pemuda Jadi Sasaran Utama Duta Anti-Narkoba Kota Padang

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Padang, Sumatera Barat, Emzalmi mengatakan pemuda menjadi sasaran utama untuk menjadi duta anti penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan zat adiktif (narkoba) di daerahnya.

"Fokus kami pemuda karena narkoba rentan digunakan kalangan tersebut," ujarnya di Padang, Rabu.

Dia menyebutkan untuk Padang, BNK telah menggandeng berbagai organisasi kepemudaan seperti karang taruna dan perkumpulan pemuda di tingkat pemukiman.

Kemudian juga terus menyosialisasikan bahaya laten narkoba ke sekolah mulai SD hingga SMA, perguruan tinggi instansi swasta dan pemerintahan.

Dari sosialisasi, tambahnya muncul berbagai gagasan dan menjadi program pemberantasan narkoba.

Mulai dari satgas anti narkoba, duta anti narkoba, dan kampung bebas narkoba sedang digalakkan di 11 kecamatan serta 104 kelurahan.

"Generasi muda harus diselamatkan karena jadi pemegang tongkat estafet kepemimpinan ke depan," sebutnya.

Menurutnya adanya peluang bonus demografi di Indonesia pada 2040 tentu harus dapat diwujudkan dengan sumber daya yang kompeten dan berkualitas.

Tantangannya, kata dia sebagian besar pengguna narkoba di Indonesia adalah generasi muda.

Untuk itulah perlu diperkuat pemahaman dan kesadarannya akan berbahayanya barang haram tersebut.

Secara perlahan, sebut Emzalmi pemuda dapat digiring pada hal yang positif dan menjauhi narkoba.

Akan tetapi hal tersebut perlu kesabaran, kedisiplinan dan dukungan semua pihak.

Jangan sampai generasi muda berhenti memakai narkoba, sebaliknya yang tua malah ikut-ikutan, menjadikan pekerjaan sia-sia.

Dia meyakini tujuan presiden untuk memberantas dan perang terhadap narkoba dapat diwujudkan melalui penguatan generasi muda.

Sementara itu salah satu guru di Padang, Muhammad Jamil mengatakan pemahaman siswa terhadap bahaya narkoba masih minim.

Terutama saat menekan godaan untuk mencoba barang tersebut.

Menurutnya salah satu sifat yang menonjol dari pemuda yakni keingintahuan yang besar.

Sehingga wajar bila pecandu narkoba dari pemuda awalnya ingin tahu dan kemudian ketagihan.

Dia berharap sosialisasi yang dilakukan pemerintah bukan hanya berupa imbauan namun aksi yang tegas. (*)