Padangpariaman Menjadi Tempat Uji Coba Penerapan Program Kesehatan Jamaah Haji

id KESEHATAN CALON HAJI

Padangpariaman Menjadi Tempat Uji Coba Penerapan Program Kesehatan Jamaah Haji

Tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padangpariaman memeriksa calon jamaah haji setempat yang akan berangkat pada 2018, Parit Malintang, Rabu (13/9). Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi tempat uji coba penerapan program kesehatan dan pembinaan calon jamaah haji di bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S.)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, menjadi salah satu daerah di Indonesia yang menjadi tempat uji coba penerapan program kesehatan dan pembinaan calon haji dibidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.

"Program tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan calon haji dari satu tahun sebelum tamu Allah itu berangkat," kata Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Dr. Rosidi Roslan saat sambutan uji coba program kesehatan dan pembinaan calon haji di Parit Malintang, Rabu.

Ia menambahkan program tersebut merupakan implementasi petunjuk teknis Peraturan Menteri Kesehatan nomor 15 tahun 2016.

Peraturan itu muncul karena banyaknya calon jamaah haji sebelum berangkat sakit sehingga gagal untuk melaksanakan rukun Islam kelima, ujarnya.

Menurutnya kegagalan tersebut terjadi karena pemeriksaan kesehatan haji dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan sehingga sulit untuk diantisipasi.

"Contohnya saja sakit tuberkulosis," sebutnya.

Ia mengemukakan penderita turberkolosis tidak bisa sembuh dalam waktu tiga bulan sehingga calon haji yang mengidap penyakit itu gagal untuk berangkat.

Namun dengan program tersebut baik pemerintah maupun calon haji dapat mengantisipasinya dengan memeriksa kesehatan dan apabila ditemukan penyakit maka segera dapat diobati.

Ia menjelaskan program tersebut yaitu Dinas Kesehatan melalui petugas kesehatan di Puskesmas mendatangi rumah calon haji untuk mengontrol kesehatan tamu Allah tersebut.

Apabila program yang pertama diaplikasikan di Sumbar tersebut sukses maka akan diaplikasikan ke kabupaten dan kota lainnya.

Sementara itu, Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni mengatakan dipilihnya kabupaten tersebut sebagai daerah penerapan program itu merupakan suatu keuntungan bagi calon jamaah haji di daerah itu.

Apalagi, lanjutnya pada program tersebut terjadi kerjasama yang erat antara Dinas Sosial dengan Kementerian Agama setempat.

"Jadi yang menjaga kesehatan calon jamaah haji sebelum berangkat nantinya tidak saja jamaah itu saja namun juga pemerintah," ujarnya.

Namun ia berharap calon jamaah haji di daerah itu menjaga pola makan serta berolahraga dengan rutin agar terhindar dari penyakit.

Sejalan dengan itu, salah seorang jamaah haji yang akan berangkat pada 2018, Nurhhayati (50) mengatakan program tersebut dapat membantu dia dan jamaah lainnya untuk mendeteksi penyakit yang dialami dan menjaga kesehatan. (*)