Agam Menyediakan Lahan untuk Pembudidayaan Udang Vaname

id Udang Vaname

Agam Menyediakan Lahan untuk Pembudidayaan Udang Vaname

Ilustrasi panen udang vaname (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyediakan lahan sekitar 85 hektare di Kecamatan Tanjungmutiara untuk mengembangkan budi daya udang vaname.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Ermanto di Lubukbasung, Selasa, mengatakan lahan seluas 85 hektare itu berada di Ujung Labuah seluas lima hektare, Muaro Putih seluas 30 hektare, Labuhan, dan Subang-subang seluas 50 hektare.

"Lokasi ini sangat cocok untuk budi daya udang vaname karena berada di pesisir pantai. Pengembangan udang vaname ini dalam rangka mengalihkan ketergantungan warga membudidayakan ikan di Danau Maninjau ke pesisir pantai," jelasnya.

Ia mengatakan, pemilik lahan dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara bersedia menyerahkan lahan kepada investor untuk pengembangan budi daya udang vaname itu.

Saat ini, tambahnya, DPKP Agam sedang mencari investor untuk pengembangan udang vaname tersebut.

Menurutnya selama ini investor belum mau untuk berinvestasi karena terkendala tenaga teknis budi daya udang vaname tersebut tidak ada di Agam.

Namun pihaknya berupaya untuk mencari tenaga teknis tersebut sehingga investor mau menginvestasikan dana mereka.

"Kita akan memfasilitasi investor untuk mencarikan tenaga teknis, bantuan alat berat dan lainnya," katanya.

Ia menambahkan, pengembangan budi daya udang vaname ini sangat didukung oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indoensia (KKP RI). KKP RI akan membantu peralatan berupa kincir air, alat berat dan lainnya.

Rencananya, DPKP Agam akan membuat kolam pecontohan budi daya udang vaname. Namun biaya untuk membuat satu unit kolam sangat besar sekitar Rp500 juta per unit.

"Dana ini digunakan untuk membuat kolam, pakan udang, bibit dan biaya operasional lainnya," katanya.

Budi daya udang vaname saat ini menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan, karena masa panen lebih cepat sekitar 50 sampai 60 hari.

Sementara harga udang vaname terbilang cukup mahal sekitar Rp40.000 sampai Rp50.000 per kilogram.

Udang vaname atau "Litopenaeus vannamei" merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan seperti, tahan penyakit, pertumbuhannya cepat dan lainnya.

Ketua KAN Tiku Lima Jorong, Abdul Muis siap menyediakan lokasi untuk pengembangan budi daya udang vaname tersebut dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

"Dengan adanya budi daya udang vaname itu dapat membuka lahan pekerjaan bagi warga sekitar," katanya. (*)