Padang, (Antara Sumbar) - Pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Dr Badrul Mustafa menyampaikan terjadi peningkatan aktivitas lempeng di segmen megathrust Siberut menyebabkan sejumlah gempa yang getarannya dirasakan cukup kuat.
"Peningkatan aktivitas ini ada dua kemungkinan pertama segmen tersebut melepas energinya secara perlahan-lahan dan kedua tetap diperkirakan akan ada gempa cukup kuat tapi tidak sebesar yang diperkirakan para ahli," katanya di Padang, Senin.
Menurutnya saat ini pada segmen megathrust di Siberut masih menyimpan energi yang periode pelepasannya sudah memasuki siklus untuk melepaskannya.
Oleh sebab itu mengantisipasi terjadinya gempa diperlukan sejumlah kesiapan mulai dari infrastruktur, jalur evakuasi hingga kesiapan warga untuk meminimalkan korban, tambahnya.
Ia melihat untuk di Padang secara umum kesiapan warga sudah cukup baik terbukti dari beberapa kali gempa beberapa waktu terakhir masyarakat sudah mulai tenang dan tidak terlalu panik lagi sebagaimana dulu.
"Artinya sosialisasi apa yang harus dilakukan saat gempa sudah mulai efektif namun harus terus dilakukan," lanjutnya.
Kemudian dari sisi infrastruktur seperti kekuatan bangunan jika dibangun setelah 2009 diperkirakan lebih tahan gempa, akan tetapi pemangku kepentingan terkait tetap harus memperhatikan hal ini.
"Jangan sampai ada bangunan yang strukturnya tidak kuat," ujar dia.
Kemudian untuk evakuasi vertikal dan horizontal juga perlu lebih dimaksimalkan agar bisa menampung warga, katanya.
Pada sisi lain ia mengingatkan agar materi kebencanaan mendesak dimasukan ke dalam kurikulum sekolah apalagi di Sumatera Barat karena daerahnya rawan bencana.
"Yang perlu dimasukan itu tentang potensi bencana alam yang ada di Sumbar agar siswa bisa memahaminya dengan baik," tambah dia.
Menurutnya setelah siswa paham potensi bencana juga perlu disampaikan intensitasnya sehingga bisa melakukan antisipasi atau mitigasi.
Sebelumnya berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam sebulan terakhir dengan kekuatan yang cukup kuat.
Pada Selasa (5/9) gempa berkekuatan 4,2 Skala Richter mengguncang kota Padang, pukul 09.52 WIB berlokasi di 1,24 lintang selatan, 99,73 bujur timur tepatnya 82 kilometer barat daya Pariaman degan kedalaman 20 kilometer.
Kemudian pada Jumat (1/9) gempa berkekuatan 6,2 Skala Ricter (SR) menguncang kota Padang pukul 00.06 WIB.
Gempa berlokasi di 1.30 lintang selatan, 99,99 bujur timur, atau 80 kilometer timur laut Mentawai, 86 kilometer barat daya Pasaman Barat, 87 kilometer barat daya Pariaman dan 113 kilometer barat daya Padang dengan kedalaman 10 kilometer, kata Kepala BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono.
Berikutnya pada (13/8) gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter menguncang Kota Padang, pada pukul 10.08 WIB.
Pusat gempa berlokasi di 3.75 lintang selatan, 101.56 bujur timur atau 71 kilometer Barat Daya Bengkulu Utara dengan kedalaman 10 kilometer. (*)
Berita Terkait
PVMBG: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
Pos PGA rekam 564 gempa dangkal Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 5:39 Wib
BMKG: Gempa magnitudo 6,1 di Ransiki tidak berpotensi tsunami
Selasa, 9 April 2024 8:11 Wib
Jepang cabut peringatan tsunami
Rabu, 3 April 2024 11:16 Wib
BMKG: Gempa Taiwan Mw7,4 tidak berdampak tsunami di Indonesia
Rabu, 3 April 2024 10:17 Wib
Gempa magnitudo 7,5 dan 6,6 guncang Taiwan, Jepang peringatkan tsunami
Rabu, 3 April 2024 9:03 Wib
Percepatan penanganan bencana gempa bumi Bawean
Selasa, 26 Maret 2024 12:26 Wib