Nathan Maurice Sempat Khawatirkan Bertemu Buaya

id Nathan Maurice Sempat Khawatirkan Bertemu Buaya

Pekanbaru, (Antara) - Peselancar asal Inggris yang berhasil melampaui rekor jarak terjauh berselancar di gelombang ombak sungai saat ia mengendarai Bono Nathan Maurice mengaku sempat khawatir bertemu buaya saat dihempas ombak Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau. "Saat anda terjatuh dari papan, tergulung ombak anda akan mencari-cari papan. Anda bisa menunggu berpegangan papan selancar selama 10-20 menit, apa jadinya kalau buaya datang," kata Nathan saat ditemui di Pelalawan, Selasa (12/2) malam. Nathan datang ke Desa Teluk Meranti untuk mencoba berselancar di atas gelombang ombak Bono mendampingi pemilik rekor dunia Steve King (Inggris) bersama tiga orang rekan lainnya yaitu Steve Holmes (Inggris), Fabrice Colas (Prancis) dan Dominique Avrilleau (Prancis). Steve King merupakan pemegang rekor berselancar di gelombang ombak sungai atau "tidal bore" pada 2006 saat ia berselancar di Sungai Severn Bore, Inggris, dengan waktu tempuh terlama dan jarak tempuh terpanjang di atas gelombang, yaitu jarak tempuh 12,23 Km (7,6 mil) dalam keadaan berdiri di atas papan dan 2,66 (1,65 mil) berbaring serta waktu tempuh 1 jam 6 menit. Sementara Nathan pada Senin (11/2) lalu berhasil berselancar di atas ombak Bono sejauh 10,82 mil (17,4 kilometer) dan menempuh waktu selama 54 menit di atas papan selancarnya. Pencapaian tersebut, nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak panitia dari Guiness World Records untuk mengetahui kebenaran catatan tersebut misalnya melalui video Nathan berselancar di atas gelombang Bono. Nathan yang mengaku baru mulai berselancar di atas "tidal bore" atau gelombang ombak Sungai sejak 2005 tersebut mengatakan terdapat perbedaan spesifik kala melakukan olahraga adrenalin tersebut di laut. "Kalau berselancar di laut gelombang tidak hanya datang sekali, sementara di Bono itu kan gelombang hanya datang dalam satu waktu, meskipun banyak barisan ombaknya apabila anda jatuh akan memakan waktu banyak untuk mengejar ombak lagi," ujar dia. Perlu diketahui gelombang ombak Bono hanya datang dua kali dalam sehari yaitu sekira pukul 11:00-12:00 WIB dan pada malam hari, dengan durasi gelombang menyusuri badan Sungai Kampar selama kurang lebih 1,5 jam. Kedatangan rombongan peselancar asing tersebut memang berupaya untuk memecahkan rekor berselancar di gelombang ombak sungai dalam hal jarak terjauh dan waktu terpanjang. Gelombang ombak Bono di Sungai Kampar merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pertemuan pasang air laut dan aliran bagian di hilir. Keberadaan Pulau Muda di tengah daerah aliran Sungai Kampar bagian hilir ditengarai sebagai salah satu faktor pembentuk Bono, karena pasang air laut yang mengalami penyempitan. Menurut keterangan warga setempat panjangnya gelombang bisa mencapai sekira 35-40 kilometer. (*/jno)