Pemkab Agam Perketat Pengawasan Penyakit Demam Berdarah

id demam berdarah

Pemkab Agam Perketat Pengawasan Penyakit Demam Berdarah

Ilustrasi. (Antara) ( )

Lubukbasung, (Antara Sumbar) Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memperketat pengawasan dengan menurunkan tim untuk memeriksa jentik nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) secara berkala di daerah endemik penyebaran penyakit itu.

"Tim yang berasal dari penyuluh dan petugas DBD di Puskesmas akan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Kesehatan Agam, Indra didampingi petugas pemegang program DBD, Rifdawati Ibrahim di Lubukbasung, Senin.

Ia menambahkan, tim ini akan mendatangi setiap rumah yang tersebar di Kecamatan Lubukbasung, Kamangmagek, Tilatangkamang, Baso, Ampekangkek dan lainnya untuk memeriksa jentik nyamuk di bak penampungan air dan selokan.

Apabila jentik nyamuk ditemukan, katanya, maka tim menyarankan warga untuk melakukan gotong royong membersihkan bak penampungan, selokan, menguras bak mandi, menutup bak penampungan air dan menimbun kaleng bekas untuk membasmi jentik nyamuk itu.

"Ini untuk memutus mata rantai nyamuk aedes aegypti, sehingga kasus DBD berkurang di daerah itu, tegasnya.

Ia mengatakan selama Januari sampai Juli 2017 kasus DBD di Agam sebanyak 50 kasus tersebar di Kecamatan Lubukbasung, Tilatangkamang, Baso, Ampekangkek, Matur, Palembayan dan Kamangmagek.

"Untuk data kasus DBD pada Agustus 2017, belum masuk dari 23 Puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan," katanya.

Sedangkan pada 2016 sebanyak 410 kasus, pada2015 sebanyak 280 kasus, pada 2014 sebanyak 161 kasus, pada 2013 sebanyak 225 kasus.

Anggota DPRD Agam, Yuspidar memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah menurunkan tim untuk memeriksa jentik nyamuk.

Namun pihaknya berharap tim melakukan pemeriksaan jentik nyamuk ke seluruh jorong di kabupaten itu, mengingat cukup tinggi di daerah itu.

"Dengan cara ini maka kasus DBD akan berkurang di daerah itu dan warga tidak menjadi korban," katanya. (*)