Polisi: Makhluk Pengganggu Warga Pantai Cermin itu Ternyata Tidak Berwujud

id zikir bersama

Polisi: Makhluk Pengganggu Warga Pantai Cermin itu Ternyata Tidak Berwujud

Warga Pantai Cermin Kabupaten Solok, melakukan zikir bersama di salah satu masjid Rabu (30/8) untuk mengusir makhluk yang setiap hari mengganggu anak gadis dan ibu hamil di daerah itu. (ANTARA SUMBAR/Ist)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Makhluk yang setiap hari mengganggu warga di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok, Sumatera Barat tidak berwujud, kata kepolisian setempat.

"Berdasarkan keterangan korban makhluk yang mengganggu tersebut wajahnya hanya berwarna hitam dan berjumlah tiga tanpa pakaian," kata Kapolres Kabupaten Solok, AKBP Reh Ngenana melalui Kapolsek Pantai Cermin Iptu Iwan Ariadi saat dihubungi dari Padang Aro, Kamis.

Dia mengatakan guna mencegah bertambahnya korban pihak kecamatan bersama kepolisian dan tokoh masyarakat serta pemuka agama melakukan zikir bersama pada Rabu (30/8) sejak pagi hingga siang.

"Warga melakukan zikir di semua masjid untuk mengantisipasi makhluk tersebut mengganggu lagi," ujarnya.

Selain itu kata dia, semua warga diimbau melaksanakan pengajian maupun zikir pada setiap maghrib baik di masjid maupun di rumah.

"Dugaan warga makhluk tersebut merupakan persekutuan orang yang menuntut ilmu hitam dengan bangsa jin," katanya.

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan korban yang melihat langsung, makhluk tersebut memasukkan jarinya ke dalam mulut korban sampai berdarah.

Jari makhluk itu terasa lembut namun berduri sehingga membuat mulut korban berdarah.

Saat darah menetes ditampung oleh makhluk tersebut dan diminum sedangkan yang tumpah ke lantai dijilat dua makhluk lagi.

Dia menyebutkan, sekarang ini makhluk tersebut bukan hanya mengincar anak gadis tetapi juga wanita hamil.

"Korban di Jorong Tambang merupakan wanita hamil," ujarnya.

Saat kejadian pada Selasa (29/8) sekitar pukul 10.00 WIB warga sudah mengepung rumah korban dan polisi yang khawatir warga berbuat anarkis langsung mendatangi lokasi.

Saat dicari ke dalam rumah makhluk tersebut yang awalnya diduga pria telanjang sudah tidak ada lagi padahal keterangan korban ia lari ke loteng.

Korban tersebut sempat pingsan usai diganggu oleh makhluk yang belum diketahui wujudnya itu dan mendapat perawatan di Puskesmas Surian.

"Usai mengalami peristiwa tersebut korban terlihat trauma dan sempat mendapat perawatan medis," katanya.

Saat ini gadis dan wanita hamil selalu ditemani dan tidak boleh sendirian di rumah baik siang maupun malam guna mencegah ada lagi korban.

Sementara itu Camat Pantai Cermin Syaiful Anwar juga ikut serta dalam zikir yang dilaksanakan warga.

"Kita coba antisipasi sesuai ajaran agama karena makhluk tersebut diduga bukan manusia tetapi sudah bersifat mistis," katanya. (*)