Jalan Tembus Kambang-Muara Labuh Perkuat Pariwisata

id Hendrajoni

Jalan Tembus Kambang-Muara Labuh Perkuat Pariwisata

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni. (ANTARA SUMBAR)

Painan, (Antara Sumbar) - Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyebutkan jalan tembus dari Kambang menuju Muara Labuh, Solok Selatan, Sumatera Barat yang masih diupayakan akan memperkuat pariwisata di dua daerah itu.

"Kami di Pesisir Selatan menyajikan objek wisata bahari yang indah, namun jika wisatawan ingin menikmati objek wisata dengan suasana pegunungan tentu bisa ke Kabupaten Solok Selatan," katanya di Painan, Selasa.

Namun, sebutnya, hal tersebut hanya bisa terwujud jika jalan tembus antardua daerah itu bisa direalisasikan.

Saat ini jarak tempuh dari Pesisir Selatan ke Solok Selatan bisa menghabiskan waktu tujuh sampai delapan jam berkendaraan, namun jika jalan tembus terwujud wisatawan hanya menghabiskan waktu lebih kurang dua jam.

Selain itu, tambahnya, dengan adanya jalan tembus tentu akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke dua daerah karena wisatawan tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendatangi lokasi.

Ia menyebutkan jalan yang sedang diupayakan terkendala karena jalan tersebut melewati Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kendati demikian, sebutnya, jika ditilik dari sejarah sebelum ditetapkannya hutan TNKS jalan penghubung pada dua daerah tersebut telah ada.

Pada umumnya masyarakat yang menetap di Kecamatan Batang Kapas, Sutera, Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti daerah setempat merupakan keturunan masyarakat Alam Surambi Sungai Pagu, Solok Selatan yang dahulunya berpindah melewati jalan yang direncanakan saat ini.

Bahkan dalam perkembangannya masyarakat pada dua daerah masih saling mengunjungi dengan melewati jalan yang direncanakan dan diantaranya membawa barang dagangan untuk diperjualbelikan.

Namun setelah TNKS ditetapkan masyarakat tidak lagi mengakses jalan tersebut namun karena berbagai pertimbangan dorongan pembukaan jalan kembali mencuat.

Untuk memuluskan rencana tersebut saat ini pemerintah kabupaten setempat menggandeng Universitas Andalas (UNAND) melakukan kajian akademis terkait rencana pembangunan jalan tembus itu. (*)