Budayakan Germas dengan Berhenti Merokok

id Germas

Budayakan Germas dengan Berhenti Merokok

Walikota Solok, Zu Elfian melepas balon tanda pencanangan Germas di Kota Solok, Rabu (23/8). (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Solok, (Antara Sumbar) - Wali Kota Solok Zul Elfian mengimbau masyarakat untuk membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat (germas) melalui gerakan berhenti merokok.

"Kadang biaya yang dikeluarkan untuk membeli rokok yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh malah lebih besar dari biaya kebutuhan pangan setiap bulannya," katanya saat pencanangan Germas di di Solok, Rabu.

Ia menyebutkan kebiasaan merokok yang sudah menjadi budaya di tengah-tengah masyarakat selain membahayakan kesehatan juga menjadi salah satu pengeluaran yang cukup besar di setiap rumah tangga kurang mampu.

Menurut dia, beberapa waktu terakhir ini pihaknya telah menginisiasi untuk memberikan reward berupa piagam dan uang tunai bagi keluarga kurang mampu yang mau berhenti mengkonsumsi rokok.

Budaya hidup sehat menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan derajat kualitas hidup masyarakat, katanya.

Secara bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat dan perangkat daerah, sebutnya dituntut ikut aktif secara sadar dan penuh kemauan untuk berperilaku hidup sehat.

"Perilaku hidup sehat harus kita budayakan sejak dini, dimulai dari diri dan lingkungan keluarga agar tercipta keluarga yang sehat, berkualitas serta sejahtera," ujarnya.

Dia mengajak masyarakat untuk membudayakan malu merokok, seperti yang dicontohkan dari negara tetangga Singapura, yang masyarakatnya sudah malu merokok di depan umum.

"Perilaku hidup sehat harus kita budayakan sejak dini, dimulai dari diri dan lingkungan keluarga agar tercipta keluarga yang sehat, berkualitas serta sejahtera," ujarnya.

Dia menegaskan agar gerakan yang dicanangkan tersebut tidak dijalankan hanya dijalankan setengah-setengah sehingga hasilnya tidak maksimal.

"Untuk mengajak masyarakat untuk mementingkan dan menjadikan perilaku hidup sehat sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari maka gerakan ini harus dilakukan dengan serius," katanya. (*)