Motor Listrik Sampah PNUP Solusi Bersih Perkotaan

id sampah

Motor Listrik Sampah PNUP Solusi Bersih Perkotaan

Ilustrasi. (Antara)

Yogyakarta, (Antara Sumbar) - Teknologi motor listrik sampah hasil pengembangan mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) jadi solusi bersih perkotaan yang menjangkau hingga gang-gang sempit.

Penanggung jawab riset dan program studi teknik Mekatronika PNUP Abdul Kadir dalam keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan bahwa dirinya bersama mahasiswanya membawa 5 robot dan 1 motor listrik ke Ritech Expo 2017 yang digelar Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dari 10 hingga 13 Agustus 2017 di Wisma Negara Central Point Indonesia di Makassar.

"Di sini ada motor listrik, Cleaning robot, kapal cepat sea wolf, prototipe robot industri, robot rehabilitasi lengan untuk membantu terapi penyakit stroke dan yang terakhir robot seni tari yang kemarin juara 1 regional Bandung," ujar Abdul.

Motor listrik sampah yang tenaga penggeraknya disimpan dalam baterai aki kering berkekuatan 48 volt ini, menurut Abdul Kadir, dikembangkan bersama mahasiswanya. Kendaraan ini mampu membawa sampah yang bebannya bisa mencapai 60 kilogram dan dapat berlari hingga 60 kilometer per jam.

Ia mengatakan kehadiran motor listrik tersebut untuk membantu Pemerintah Kota Makassar menyisir sampah di gang-gang kecil yang tidak mungkin bisa dilalui oleh truk sampah.

"Di Makassar saat ini truk sampah tidak bisa memasuki gang-gang kecil sehingga Pemerintah Kota menggunakan sepeda motor untuk mengangkut sampah, cuma sayangnya ini polusinya besar sekali, terutama asap, karena motor itu menggunakan minyak dan kedua suaranya besar, nah untuk menanggulangi polusi itu maka dibuatlah motor listrik sampah," lanjutnya.

Abdul Kadir berharap pada Pemerintah Kota dan pabrikan otomotif untuk mendukung hasil karya dirinya dan mahasiswanya.

"Kami berharap, mudah-mudahan mekanisme pengatur sampahnya sudah selesai dan kami akan mencoba 'launching', mengajak Pemerintah Kota sebagai pengguna, dan siapa tahu pabrikan otomotif bisa bekerja sama untuk memproduksi secara massal," ucapnya, berharap. (*)