DJP Sumbar Kampanyekan Kesadaran Pajak Kepada Mahasiswa

id Pajak

DJP Sumbar Kampanyekan Kesadaran Pajak Kepada Mahasiswa

Ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Padang mengikuti kegiatan Pajak Bertutur di Universitas Negeri Padang, Jumat (11/8). Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumbar Jamb Pajak Bertutur untuk mengampanyekan kesadaran pajak kepada kalangan mahasiswa. (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (Antara Sumbar) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Barat dan Jambi mengampanyekan pentingnya kesadaran membayar pajak kepada ratusan mahasiswa di Padang melalui program Pajak Bertutur sebagai upaya meningkatkan pemahaman kepatuhan pajak.

"Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, untuk Padang digelar di Universitas Negeri Padang," kata Kepala Kanwil DJP Sumbar Jambi Aim Nursalim Saleh di Padang, Jumat.

Ia menyampaikan hal itu usai memberikan materi di hadapan ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi di Padang, dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Idris yang digelar di Auditorium Prof Kamaluddin UNP.

Menurutnya berdasarkan penggalian yang dilakukan pemahaman mahasiswa tentang pajak masih simpang siur oleh sebab itu perlu diberikan pemahaman yang lebih utuh terutama kepada para mahasiswa dan siswa.

"Semoga dengan adanya kegiatan Pajak Bertutur bisa menumbuhkan kesadaran pajak generasi muda," ujar dia.

Ia menyampaikan saat ini tingkat kesadaran masyarakat membayar pajak masih rendah.

"Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa saat ini yang terdaftar sebagai wajib pajak baru 30 juta orang, yang bayar pajak 1,5 juta orang dan yang lapor SPT 12 juta orang," ujarnya.

"Padahal kewajiban sebagai warga negara hanya dua yaitu bela negara dan membayar pajak," lanjutnya.

Ia menyampaikan negara membutuhkan dana untuk memutar roda pemerintahan dan dulu 75 persen sumber pembiayaan berasal dari hasil sumber daya alam.

"Namun sekarang sumber daya alam telah berkurang dan salah satu solusinya adalah dari pajak," katanya.

Ia menyebutkan pendapatan negara dari pajak pada 2017 ditargetkan sekitar Rp1.700 triliun dengan belanja negara mencapai Rp2.080 triliun.

"Kami berharap dengan adanya kampanye yang intensif pada 2020 kesadaran pajak sudah tertanam dan terintegrasi di semua jenjang pendidikan," kata dia.

Sementara Dekan Fakultas Ekonomi UNP Idris mengatakan pajak merupakan salah satu penerimaan negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan.

Oleh sebab itu edukasi sejak dini menjadi penting karena setelah dewasa seseorang akan memiliki penghasilan dan menjadi wajib pajak, katanya. (*)