API Kian Perkenalkan Kawasan Seribu Rumah Gadang

id Muzni Zakaria

API Kian Perkenalkan Kawasan Seribu Rumah Gadang

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (kanan) mengunjungi Kabupaten Purwakata, Jawa Barat, untuk mempelajari pengelolaan objek wisata di daerah itu, Kamis (10/8). (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Purwakarta, (Antara Sumbar) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Muzni Zakaria menyebutkan masuknya Kawasan Seribu Rumah Gadang sebagai nominator Anugerah Pesona Indonesia (API) sebagai langkah dalam mempromosikan objek wisata budaya itu.

"Kawasan Seribu Rumah Gadang masuk nominator API pada kategori kampung adat terpopuler. Ini merupakan promosi," ujarnya ketika berkunjung ke Kabupaten Purwakarta dalam rangka belajar pengelolaan objek wisata, Kamis.

Kedatangan Bupati Solok Selatan yang didampingi Asisten III Yul Amri dan Kepala Bagian Humas Setdakab Firdaus Firman disambut oleh Kepala Bappeda Purwakarta Tri Hartono, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Suhandi dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agus Hasan.

Muzni menyebutkan posisi polling Kampung Adat terpopuler saat ini, Kawasan Seribu Rumah Gadang masih menduduki nomor wahid.

"Semoga posisi ini tetap bertahan hingga batas akhir waktu polling," ujarnya.

Ia menjelaskan kabupaten yang berjarak sekitar 135 kilometer dari Kota Padang ini dianugerahi banyak potensi wisata seperti air terjun, Goa Batu Kapal atau gua seribu warna, pendakian Gunung Kerinci, dan air hangat serta arung jeram.

"Gunung Kerinci memang namanya Kerinci, tapi dua pertiganya berada di Solok Selatan," ujarnya.

Ia menyebutkan potensi itu kini tengah dikembangkan.

Ia mengaku kagum dengan pengelolaan objek wisata di Purwakarta, salah satu dengan adanya kebijakan tidak memungut bea masuk bagi wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata yang dibangun pemerintah.

"Ini cukup luar biasa dan patut ditiru," lanjutnya.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan saat ini fokus membangun dan mengembangkan infrastruktur pendukung pariwisata dan sumber daya manusianya.

"Ini langkah kami untuk terus menggenjot agar pariwisata di Solok Selatan bisa berkembang dan maju," sebutnya.

Sementara Kepala Bappeda Purwakarta Tri Hartono menyebutkan pemerintah setempat membuat kebijakan untuk tidak memungut bea masuk ke objek wisata yang dibangun pemerintah setempat.

Ia mencontohkan objek wisata Air Terjun Sri Baduga yang dibangun sejak empat tahun yang lalu itu.

"Orientasi kami memang bukan untuk mendapatkan keuntungan. Tapi dengan digratiskan, akan menumbuhkan perekonomian masyarkat," katanya.

Air Mancur Sri Baduga hanya dihidupkan pada malam minggu mulai pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB.

Objek wisata yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya itu setiap malam minggu dikunjungi sekitar 15.000 hingga 20.000 pengunjung, dari kapasitas 8.000 pengunjung, yang berasal dari Purwakarta dan luar daerah.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Purwakarta, Agus Hasan menambahkan pada awalnya pemerintah setempat hanya membangun infrastruktur jalan hingga ke pelosok.

Kemudian, tambahnya mulai muncul satu persatu objek wisata baik itu yang dikelola karang taruna, karang taruna dan pemerintah desa atau oleh pihak swasta.

Ia mengatakan pihaknya juga telah menata sistem dalam menyebarluaskan informasi pariwisata.

"Karena rata-rata pengunjung datang ke Purwakarta menggunakan kereta api, kami menempatkan petugas di stasiun kereta api," sebutnya.

"Petugas kami akan memberikan informasi mulai dari rute ke objek wisata, penginapan, hingga mencarikan kendaraan bagi wisatawan," tambahnya. (*)