Kadin: Tol Padang-Pekanbaru Berimbas pada Peningkatan Ekonomi

id Tol Trans sumatera

Kadin: Tol Padang-Pekanbaru Berimbas pada Peningkatan Ekonomi

Rencana tol Trans Sumatera. (cc)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat (Sumbar), Ramal Saleh mengatakan pembangunan tol Padang-Pekanbaru, Riau akan berdampak pada peningkatan ekonomi bagi dua provinsi itu.

"Peningkatan ekonomi erat kaitannya dengan investasi, dan investasi infrastruktur akan membuka suatu daerah dengan daerah lain, sehingga investor tambah percaya untuk berinvestasi," katanya di Padang, Jumat.

Menurutnya pembangunan tol Padang-Pekanbaru tidak hanya mempercepat jarak tempuh antarprovinsi saja, namun juga membuka peluang bagi investor agar lebih percaya dan nyaman untuk berinvestasi.

Untuk masyarakat juga akan berdampak, karena jika biasanya jarak tempuh Padang-Pekanbaru mencapai delapan hingga sepuluh jam, maka dengan adanya tol tersebut dapat ditempuh dengan tiga sampai empat jam saja.

"Hampir 100 persen jarak tempuhnya jadi lebih singkat, dan ini akan berefek pada dunia usaha," jelasnya.

Kemudian dengan singkatnya jarak tempuh itu, lanjutnya konektivitas Pelabuhan Teluk Bayur dan Dumai juga akan lebih meningkat.

"Barang-barang dari Riau yang akan diekspor ke Afrika atau India juga bisa lewat Teluk Bayur, maupun sebaliknya," kata dia.

Jadi, tambahnya pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi cukup besar terutama untuk investasi.

"Investor kadang enggan berinvestasi jika satu daerah berlum terkoneksi dengan daerah lainnya dengan baik," ujar dia.

Sementara jalan tol Padang-Pekanbaru sepanjang 240 kilometer akan dibangun dengan bantuan pembiayaan Asian Infrastructure Invesment Bank (AIIB) sebesar 400 juta dolar AS atau setara Rp5 triliun.

"Sebelumnya wacana pembangunan jalur ini sudah pernah diapungkan, tetapi tidak ada investor. Sekarang anggaran sudah ada. Kita dukung penuh karena jalan ini akan menjadi salah satu urat nadi perekonomian Sumbar," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Menurutnya, sejumlah syarat yang diperlukan agar proyek pembangunan tol itu dimulai sebagian sudah ada, seperti trase, analisis dampak lingkungan (amdal), dan design engineering detailed (DED).

"Kita sudah mulai membangun jalan sepanjang 27 kilometer dengan lebar 36 meter dari Duku menuju Sicincin Kabupaten Padang Pariman. Sekarang sedang dalam pengerasan. Jalan itu bisa dijadikan sebagai jalan tol yang akan dibuat ini," katanya. (*)