Bukittinggi Inflasi 0,09 Persen Juli 2017

id Inflasi

Bukittinggi Inflasi 0,09 Persen Juli 2017

Ilustrasi - Inflasi.

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat daerah itu mengalami inflasi sebesar 0,09 persen pada Juli 2017.

Kepala BPS Bukittinggi, Mukhlis di Bukittinggi, Selasa, mengatakan inflasi disebabkan karena kenaikan indeks di kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok rekreasi dan olahraga.

"Kenaikan harga umumnya terjadi pada bawang merah, belut, tomat sayur, ikan tongkol, bimbingan belajar dan garam namun penurunan harga juga terjadi pada sejumlah komoditas seperti jengkol, petai, bawang putih dan tarif angkutan kota," sebutnya.

Pada Juli 2017, dari 23 kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumatera, 15 kota mengalami inflasi dan delapan kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di kota Pekanbaru sebesar 0,58 persen dan yang terendah di Meulaboh 0,01 persen. "Sementara Bukittinggi di urutan ke-13 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera," tambahnya.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan setempat, Alizar mengatakan selama Juli 2017 tersebut harga berbagai komoditas di daerah itu menunjukkan kestabilan.

Menurutnya meski pada Juli 2017 terdapat momen seperti syukuran khatam Alquran namun harga komoditas tetap terjaga atau tidak naik secara berlebihan.

"Karena barang kebutuhan pasokannya tersedia cukup serta distribusi lancar, jadi saat masyarakat butuh barang tersebut tersedia di pasar. Jika pun naik itu tidak sampai berlebihan," ujarnya.

Meski demikian pada Juli 2017 kenaikan harga yang cukup mendapat perhatian yaitu pada komoditas garam.

"Kenaikan harga garam ini baru terjadi saat memasuki akhir Juli 2017 ini. Kami masih dalam proses berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait mencari solusi agar kondisi ini dapat segera diatasi," lanjutnya. (*)