Pemkab Agam Bentuk Pokdarwis di 13 Objek Wisata Potensial

id Pokdarwis

Pemkab Agam Bentuk Pokdarwis di 13 Objek Wisata Potensial

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). (cc)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah membentuk sebanyak 13 kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) di 13 objek wisata potensial di daerah itu.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat, Hadi Suryadi di Lubukbasung, Jumat, mengatakan pembentukan Pokdarwis itu untuk melibatkan masyarakat dalam pengembangan objek wisata, dan agar warga sekitar bisa mendapatkan manfaat dari kunjungan wisatawan.

Ia menjelaskan sejak 2016 pihaknya telah menggiatkan pembentukan Pokdarwis ini, sehingga dari 118 objek wisata yang ada di daerah itu, sebanyak 13 objek sudah memiliki Pokdarwis.

Setiap Pokdarwis memiliki anggota sekitar 15 sampai 30 orang, mereka terlibat langsung dalam pengelolaan pariwisata, termasuk mengajak masyarakat sekitar objek wisata untuk menjaga kebersihan, keamanan dan memberi pelayanan yang baik kepada pengunjung yang datang.

Ia menguraikan 13 Pokdarwis yang sudah terbentuk itu berada di Objek Wisata Pantai Tiku, Taman Muko-muko, Sungai Batang, Ambun Pagi, Puncak Lawang, Balingka, Pakan Sinayan, Sungai Tanang, Kamang Mudiak, Batang Palupuh, Sungai Janiah, Koto Tinggih dan Lasi.

Pembentukan Pokdarwis ini tidak menemui kesulitan karena adanya dukungan kuat dari masyarakat, dan kelompok pemuda di lokasi objek wisata tersebut.

Setelah dibentuk pihaknya tidak melepas begitu saja, tetapi mereka diberi pembinaan tentang tata cara pengembangan wisata, cara melayani dan memberikan rasa aman bagi pengunjung selama berada di objek wisata.

"Pembinaan telah kita lakukan kepada 13 Pokdarwis tersebut dengan harapan objek wisatanya berkembang dan pengunjung meningkat agar dapat menunjang perekonomian masyarakat," katanya.

Program ke depan pihaknya sedang mendorong agar seluruh objek wisata di daerah itu membentuk Pokdarwis, karena masih ada sebanyak 105 objek wisata yang belum memiliki Pokdarwis.

Wali Nagari Koto Kaciak, Syaiful Hendri mengatakan, pihaknya akan mencoba mengiring masyarakat membentuk kelompok, karena daerah itu memiliki potensi agrowisata penangkaran burung hantu.

"Dengan pembentukan kelompok masyarakat sadar wisata maka agrowisata penangkaran burung hantu bisa dikembangkan," katanya. (*)