Pesisir Selatan Perkuat Sosialisasi Cegah Radikalisme

id Radikalisme

Pesisir Selatan Perkuat Sosialisasi Cegah Radikalisme

Ilustrasi - Tolak paham radikalisme. (cc)

Painan, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memperkuat sosialisasi bahaya paham radikalisme dan komunisme yang berpotensi merusak tatanan bermasyarakat dan bernegara di daerah itu.

"Kemarin Senin (17/7) kami telah menggelar sosialisasi bahaya dan ancaman paham radikalisme dan komunisme ke seluruh pejabat dan perwakilan masyarakat di kabupaten ini. Kegiatan serupa akan digelar berkelanjutan," kata Bupati setempat, Hendrajoni di Painan, Minggu.

Ia menambahkan pada sosialisasi selanjutnya, selain bertatap muka dengan responden juga dilakukan dengan memperbanyak baliho.

"Di Pesisir Selatan terdapat 182 nagari (desa adat) dan 15 kecamatan masing-masingnya kami minta untuk membuat baliho bahaya paham radikalisme dan komunisme," katanya.

Bupati dengan tegas menyatakan hingga saat ini belum ada warganya yang terlibat paham tersebut walau demikian sosialisasi paham radikalisme dan komunisme akan terus diperkuat.

"Antisipasi dini perlu dilakukan karena Pesisir Selatan merupakan daerah perlintasan namun dari pantauan awal daerah ini aman," katanya lagi.

Selain memperkuat sosialisasi ia menyebutkan peran orang tua dan masyarakat juga penting untuk mencegah paham berbahaya tersebut.

Ia berpesan agar para tua tidak membiarkan anaknya merasa kesepian sehingga mencari komunitas lain untuk menghibur diri dan komunitas tersebut belum tentu memberikan pengaruh positif namun bisa sebaliknya.

"Sesibuk apapun luangkan waktu untuk anak-anak kita, buka pembicaraan positif dengan mereka," imbaunya.

Selain itu ia juga berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap pergerakan serta perkumpulan-perkumpulan baru dilingkungannya, namun ia mengingatkan harus dilahirkan dengan cara yang positif dan tidak anarkis.

"Kita punya aparatur pemerintah dan penegak hukum silahkan lapor, jangan main hakim sendiri," ajak Hendrajoni.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Syaifullah menyebutkan keluarga memiliki peran penting dalam mencegah paham radikalisme dan komunisme.

"Ayah dan ibu sebagai pemegang komando pada rumah tangga harus meluangkan waktu untuk anak-anaknya sehingga apapun bentuk perkembangan bisa mereka ketahui," katanya. (*)