BI: Layanan Keuangan Digital Sumbar Tumbuh Pesat

id Puji Atmoko

BI: Layanan Keuangan Digital Sumbar Tumbuh Pesat

Kepala Perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat layanan keuangan digital di provinsi itu tumbuh pesat pada triwulan I dengan laju pertumbuhan mencapai 68,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Hingga triwulan I 2017, agen layanan keuangan digital di Sumatera Barat mencapai 2.814 agen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko di Padang, Jumat dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar triwulan I 2017.

Menurut dia pesatnya pertumbuhan memperkirakan kenaikan jumlah agen tersebut didorong oleh rencana pemerintah untuk mengoptimalkan penyaluran bantuan sosial nontunai melalui Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang memanfaatkan agen LKD sebagai media penyalur bantuan.

"Namun demikian, peningkatan jumlah agen tersebut belum disertai dengan peningkatan volume transaksi yang terjadi di agen dan frekuensi transaksi uang elektronik berbasis servernya," katanya.

Ia mengatakan volume transaksi di agen layanan keuangan digital mengalami penurunan hingga 54,8 persen menjadi Rp5,4 juta pada triwulan I 2017 dan dengan frekuensi transaksi uang elektronik berbasis server juga mengalami penurunan menjadi 98 transaksi pada triwulan I 2017.

Puji menyampaikan pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar menggunakan transaksi nontunai karena lebih banyak keunggulan yang dimiliki.

"Untuk mewujudkan Sumbar sebagai daerah dengan transaksi nontunai kami telah bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan," lanjutnya.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan mendorong masyarakat menjadi agen dari program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) guna memberikan kemudahan akses keuangan bagi yang selama ini belum tersentuh oleh produk dari jasa keuangan.

Laku Pandai merupakan program penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank) dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi, kata Kepala Sub Administrasi Kantor OJK Sumbar, Muhammad Taufik.

Ia menjelaskan program Laku Pandai bertujuan untuk menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan

"Selain membantu masyarakat dalam kemudahan akses keuangan, menjadi agen Laku Pandai juga bisa menambah pemasukan untuk menambah modal usaha yang dijalankan dari imbal hasil yang didapat atas setiap transaksi yang dilakukan seperti penarikan, transfer, jual pulsa, bayar listrik dan lainnya," ujar dia. (*)