Sumbar Upayakan Nelayan Mudah Mendapatkan BBM

id nelayan

Sumbar Upayakan Nelayan Mudah Mendapatkan BBM

Ilustrasi nelayan (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus mengupayakan agar nelayan di daerah itu lebih mudah mendapatkan bahan bakar untuk melaut dengan pendirian stasiun pengisian bahan bakar nelayan.

"Sekarang sudah ada enam SPBN untuk melayani nelayan di Sumbar, dua di antaranya melayani daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T)," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri di Padang, Rabu.

Dua SPBN tersebut masing-masing SPBN di Kecamatan Sipora Utara kabupaten Mentawai dan SPBN di Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat.

Sementara empat SPBN lain masing-masing dua unit di Pesisir Selatan, satu di Agam dan satu di Padang.

SPBN itu menurut dia, sebagian besar dikelola oleh koperasi yang didirikan sendiri oleh nelayan.

"Ke depan kita upayakan SPBN ini bisa terus bertambah, karena kebutuhan nelayan masih lebih banyak dari alokasi bahan bakar yang tersedia di SPBN," kata dia.

Idealnya menurut dia, setiap Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ada satu SPBN. Namun hal itu tentu tidak bisa terealisasi secara instan.

Secara bertahap kita upayakan, terutama untuk daerah 3 T yang sangat membutuhkan, kata Yosmeri.

Menurutnya jumlah masyarakat yang bergerak dalam usaha perikanan laut di Sumbar saat ini sekitar 31.600 orang dengan jumlah kapal sekitar 8.729 unit.

Sementara itu Menejer Komunikasi dan Humas Sumbagut PT Pertamina, Fitri Erika menyebutkan saat ini pihaknya ikut mendukung penyediaan bahan bakar untuk nelayan, termasuk pada daerah 3T.

Saat ini menurut dia, rata-rata PT Pertamina menyalurkan 624 kiloliter BBM jenis solar per bulan untuk SPBN yang ada di Sumbar.

Salah seorang nelayan di Koto Tangah, Padang Armen mengatakan ketersediaan bahan bakar sangat vital untuk nelayan yang menggunakan kapal dengan motor.

"Tanpa solar kami tidak bisa melaut, berbeda dengan nelayan yang menggunakan perahu tanpa motor," katanya.

Ia menilai keberadaan SPBN cukup membantu, tetapi ia berharap jumlahnya bisa ditambah agar mencukupi kebutuhan seluruh nelayan.

"Makin banyak SPBN, makin baik karena sekarang kadang kami harus antre di SPBU untuk mendapatkan bahan bakar, jika stok SPBN habis," ujarnya. (*)