DKP Sumbar Benarkan Dua Ekor Penyu Mati di Pusat Penangkaran Pariaman

id Konservasi Penyu

DKP Sumbar Benarkan Dua Ekor Penyu Mati di Pusat Penangkaran Pariaman

PARIAMAN, 21/9 - Tiga ekor anak penyu mencoba menuju ombak saat dilepas di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pariaman, Sumbar, Rabu (21/9). Pariaman menjadi salah satu lokasi kawasan konservasi penyu terdekat di Sumbar karena berada di tepi pantai dan dapat dikunjungi setiap saat. FOTO ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra/11.



Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) membenarkan sebanyak dua ekor penyu jenis lekang yang berada di pusat penangkaran Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kota Pariaman mati diduga karena sakit.

"Dua ekor penyu jenis lekang tersebut mati beberapa waktu lalu yang diperkirakan sudah berusia tiga dan empat tahun," kata Kepala Seksi (Kasi) Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar Doni Rahma Saputra, di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan dua ekor penyu yang mati tersebut diduga kuat karena sakit pada bagian dalam tubuh serta mengalami stres.

Ramainya tingkat kunjungan ke KKPD ujarnya, turut mempengaruhi tingkat stres hewan yang dilindungi Undang-undang tersebut.

"Penyu bisa mengalami stres akibat ramainya pengunjung sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan dan berujung pada kematian," ujarnya.

Namun kata dia, pemerintah provinsi telah menyiagakan obat-obatan serta berkoordinasi bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pariaman untuk membantu penanganan medis.

Sebelumnya kata dia, pemerintah provinsi telah mengirimkan surat kepada Dinas Pertanian dan Peternakan setempat untuk membantu penanganan medis. Namun selama 2017 ujar dia, belum ada kunjungan dan pengecekan oleh dokter hewan.

"Selama 2017 mungkin memang belum ada kunjungan dokter hewan ke sini, namun koordinasi terus diupayakan," ujarnya.

Pihaknya juga berharap pemerintah daerah dapat membantu penanganan medis apa bila ada penyu yang sakit, karena faktor geografis turut mempengaruhi.

"Kota Pariaman memiliki dokter hewan, sehingga lebih memudahkan penanganan secara cepat apabila terjadi persoalan kesehatan penyu," katanya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pariaman Indra Sakti menyayangkan adanya kematian dua ekor penyu jenis lekang tersebut.

"Sangat disayangkan sekali kasus tersebut, namun pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak karena kewenangannya berada di provinsi," kata dia.

Pihaknya menyebutkan pemerintah daerah siap apabila KKPD tersebut kembali dipercayakan dan dialihkan ke Kota Pariaman.

"Kota Pariaman siap kembali mengelola konservasi penyu," ujarnya. (*)