KPU Yakin Pilkada Pariaman Berjalan Kondusif

id KPU

KPU Yakin Pilkada Pariaman Berjalan Kondusif

Ilustrasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman, Sumatera Barat, Budi Satria meyakini penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 kota itu dapat berjalan aman dan kondusif.

"Hal itu melihat dari perkembangan suhu politik dan bakal calon yang disebut akan maju. Pada umumnya mereka merupakan putra asli Kota Pariaman," kata dia di Pariaman, Rabu.

Ia menilai faktor geografis, suku, dan sistem kekerabatan di Minangkabau merupakan modal utama penyelenggaraan Pilkada dapat berjalan aman, damai serta tertib.

"Masyarakat Kota Pariaman pada umumnya suku Minangkabau sehingga nilai kekerabatan masih dijunjung tinggi," ujar dia.

Meskipun demikian pihaknya tidak menampik bahwa potensi terjadinya kericuhan, konflik, ujaran kebencian dan lain sebagainya bisa saja terjadi sebelum maupun selama pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.

Sebagai contoh ujarnya, hujatan kebencian dan mengarah kepada penyerangan secara tidak langsung oleh pihak tertentu terhadap pasangan calon kerap terjadi di media sosial seperti Facebook.

Pihaknya meminta masyarakat setempat agar lebih teliti, hati-hati dan menjaga rasa keamanan sebelum dan sesudah pilkada serentak 2018.

Penyelenggaraan pilkada 2013 di Kota Pariaman ujarnya, juga terjadi insiden kericuhan oleh salah satu pasangan calon yang merasa dirugikan dan komplain ke kantor KPU setempat.

Ia menilai peran serta tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan sangat besar dalam hal tersebut termasuk keberadaan media massa dan insan pers.

"Media massa khususnya wartawan memiliki peran besar dalam hal ini, bagaimana upaya pemberian informasi dan berita yang akurat serta berimbang," ujarnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota (Wawako) Pariaman, Genius Umar mengimbau masyarakat setempat untuk menghindari ujaran kebencian terkait pilkada serentak 2018.

"Masyarakat dan setiap pihak terkait di pilkada hendaknya terhindar dari upaya-upaya ujaran kebencian dan menciptakan 'Pilkada Badunsanak' ke depannya," kata dia.

Ia mengatakan pilkada merupakan ajang untuk mengambil beban tanggung jawab, bukan ajang untuk saling menjatuhkan antar calon pimpinan daerah ataupun antar pengusung dan masyarakat pendukung calon tertentu.

"Jangan ada aksi hujat-menghujat antara satu dengan lainnya, karena itu hanya akan merugikan diri sendiri dan masyarakat Kota Pariaman" ujarnya. (*)