DPRD Sarankan Pemindahan Ibu Kota ke Lengayang

id Lengayang, Ibukota Pesisir Selatan

Painan, (Antara Sumbar) - Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Dedi Rahmanto Putra menyarankan ibu kota daerah setempat dipindahkan ke Kecamatan Lengayang karena secara geografis daerah itu berada di tengah-tengah.

"Dengan menjadikan Lengayang sebagai ibu kota tentu jarak tempuh antara masyarakat yang berdomisili di sebelah utara dan selatan kabupaten ini akan sama menuju pusat kota," katanya di Painan, Selasa.

Ia menyebutkan situasi saat ini cukup menyulitkan terutama bagi masyarakat berdomisili di daerah perbatasan antara Pesisir Selatan dan Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu, karena bisa menghabiskan waktu 12 jam berkendara pulang pergi ke ibu kota kabupaten untuk berbagai keperluan.

Kendati sudah memakan waktu yang lama kemungkinan kesalahan atau kekurangan berkas untuk mengurus keperluan juga tidak bisa dihindarkan, sehingga mereka harus mendatangi ibu kota kabupaten untuk yang kedua kalinya.

Bahkan, tambahnya jika selesai dalam satu hari hal itu dinilai belum ideal karena waktu yang dihabiskan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih bernilai seperti mencukupi perekonomian keluarga.

"Tidak ada pilihan, pemerintah kabupaten harus berpikir ekstra dan Lengayang merupakan daerah yang ideal untuk pendirian ibukota," ujarnya.

Menurutnya selain pilihan pemindahan ibukota upaya lain yang harus dilakukan untuk mempermudah pelayanan ke masyarakat adalah dengan menyikapi serius rencana pemekaran kabupaten setempat.

"Pemekaran kabupaten tidak hanya sebatas melengkapi administrasi namun penjajakan serius ke pemerintah pusat harus terus dilaksanakan sehingga pelayanan ideal ke masyarakat bisa terlaksana," katanya.

Sementara itu, warga Kecamatan Sutera, Kiki J (27) menilai pilihan pemindahan ibukota sudah tepat sebagai upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.

"Kami dari Sutera saja merasa cukup lelah jika ada keperluan ke ibu kota kabupaten, apalagi mereka yang berdomisili di Kecamatan Silaut yang bisa menghabiskan waktu enam jam berkendara," katanya. (*)