Taman Nasional Kerinci Seblat Memusnahkan Jerat Rusa

id jerat rusa

Taman Nasional Kerinci Seblat Memusnahkan Jerat Rusa

Petugas TNKS membersihkan jerat rusa yang ditemukan saat operasi sapu jerat. Pada operasi tersebut petugas juga menemukan satu ekor rusa yang sudah mati karena jerat. (ist)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Seksi Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat Wilayah IV Solok Selatan, Sumatera Barat, memusnahkan sebanyak 30 jerat rusa yang terpasang di zona rimba taman tersebut.

"Saat operasi jerat yang kita laksanakan menjelang libur Lebaran kita menemukan 30 jerat rusa yang terpasang di kawasan zona rimba TNKS tepatnya di Jorong Liki Atas, Nagari Lubuk Gadang Selatan, dan langsung dimusnahkan di tempat," kata Kepala Seksi Kantor Seksi Pengelola TNKS Wilayah IV Solok Selatan, David didampingi polisi hutan pelaksana Rika Putra Abas di Padang Aro, Kamis.

Ia menerangkan operasi sapu jerat dilaksanakan oleh pihak TNKS pada 17-21 Juni 2017.

Selain menemukan jerat pihak TNKS juga menemukan rusa dan babi hutan yang telah mati terjerat di kawasan zona rimba TNKS.

Puluhan jerat ini kata dia, diduga dipasang oleh para pemburu liar, apalagi jelang lebaran lalu, mereka melakukan perburuan agar daginya bisa dijual.

"Menjelang lebaran kebutuhan daging cukup tinggi dan minat masyarakat untuk menikmati daging rusa juga banyak sehingga menarik minat pemburu liar," ujarnya.

Ia menyebutkan, di kawasan TNKS masih marak perburuan liar hewan yang dilindungi.

Untuk antisipasi dan pengawasan kata dia, pihak TNKS masih terkendala dengan jumlah personel karena kawasan TNKS yang berada di Solok Selatan sangat luas, sedangkan jumlah petugas tidak ada penambahan.

"Keterbatasan personel tidak menghalangi pencegahan dan kita tetap bekerja ekstra untuk pengawasan perburuan liar ini dengan cara melakukan operasi rutin," ujarnya.

Menurut dia, masih banyak lokasi titik jerat yang terpasang di kawasan TNKS terutama di kawasan yang berbatasan langsung dengan permukiman warga.

"Kawasan yang berbatasan dengan permukiman menjadi titik paling rawan perburuan liar," ujarnya. (*)