Bupati Kenalkan Budaya Tanahdatar Pada Peserta Lemhanas

id Lemhannas

Bupati Kenalkan Budaya Tanahdatar Pada Peserta Lemhanas

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi foto bersama dengan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI Lemhannas di Gedung Indojolito Batusangkar, Kamis (6/7). (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat, Irdinansyah Tarmizi mengenal kebudayaan dan pariwiata daerah itu kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

Selamat datang di Luhak Nan Tuo (Tanah Datar), sebagai pusat dan awal kebudayaan Minangkabau, silakan nikmati adat, budaya, kesenian dan tempat pariwisata penting disini, katanya saat menerima kunjungan Peserta PPRA LVI Lemhanas di Gedung Indojolito Batusangkar, Kamis.

Bupati menyebutkan beberapa budaya dan kesenian daerah yang masih dilaksanaan saat ini adalah pacu jawi, makan bajamba, tari piriang, tari pasambahan, silek tradisional, dan adat istiadat yang berkembang di nagari-nagari.

Sementara objek wisata penting di Tanah Datar seperti Istano Basa Pagaruyung, Batu Batikam, Batu Angkek-angkek, Puncak Pato, Rumah Gadang Sumpu Batipuah, Panorama Tabek Patah, dan yang terbaru adalah Nagari Tuo Pariangan sebagai salah satu nagari terindah di dunia.

Irdinansyah mengharapkan agar peserta Lemhanas dapat memberikan masukan dan kritikan demi penyempurnaan kepariwisataan di Tanah Datar.

Pariwisata menjadi sektor prioritas pembangunan, jadi mohon masukan dan kritikannya sehingga kita bisa lebih baik lagi, ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Tanah Datar, Edisusanto menyebutkan pemerintah daerah saat ini sedang menyiapkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP).

Ia menjelaskan setiap objek wisata harus memiliki pemandu wisata yang mengerti dan memahami sejarah objek itu seperti Istano Basa Pagaruyung, di pintu masuk ditempatkan pemandu yang akan menceritakan sejarah istano.

"Sehingga wisatawan memahami tentang objek wisata yang dikunjunginya, dan yang tak kalah penting tentu saja pakaian pengunjung harus sopan ketika mengunjungi Istano," katanya.

Pengembangan potensi wisata di Tanah Datar dikelompokan dalam lima zona yakni zona I pengembangan pariwisata meliputi Kecamatan Limo Kaum, Sungai Tarab, Tanjung Emas, dan Padang Ganting. Zona II Kecamatan Lintau Buo, Lintau Buo Utara, Sungayang, Tabek Patah, dan Tanjung Baru.

Kemudian Zona III di Kecamatan Rambatan dan Batipuh Selatan, Zona IV di Kecamatan X Koto dan Batipuh, serta Zona V merupakan zona khusus Nagari Tuo Pariangan yang telah dinobatkan menjadi salah satu daerah terindah di dunia.

Sementara itu, pimpinan Rombongan PPRA LVI Lemhanas Laksamana Muda TNI Yuhastihar mengatakan pengenalan budaya dan objek penting merupakan bentuk pendidikan yang dikembangkan untuk mempererat hubungan persahabatan masyarakat Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Ia mengenalkan 15 orang Peserta PPRA LVI Lemhannas tersebut adalah Tenaga Ahli Brigjend Pol Johan Anggelo Sumampau, Sekretaris Kolonel Agus Purwo, Ketua Kelompok Brigadier General Palitha Fernando, Wakil Ketua Brigadier General Dato' H.J. Saharuddin, Sekretaris Colonel Ros Vichet.

Kemudian, Anggota Senior Colonel Pham Van Sun, Lieutenant Colonel Mushabab Mubarak Dhafer Alqatani, Lieutenant Colonel Domingos da Costa Soares, Lieutenant Colonel Pinkeo Painphone, Group Captain Aziz Ur Rehman, Assistant Superintendent Bereta Nasaurivotua, ME7 Gan Chee Weng Melvin, dan Julia Kudamusi Marungwanda.

"Peserta berasal dari Malaysia, Srilanka, Laos, Kamboja, Zimbabwe, Pakistan dan Vietnam," katanya.

Ia mengharapkan kegiatan ini dapat mengenalkan budaya daerah ke mancanegara.

Pada kesempatan itu peserta PPRA LVI Lemhanas mengunjungi objek wisata Istano Basa Pagaruyung, Danau Singkarak dan Nagari Tuo Pariangan, serta mencoba masakan khas Tanah Datar lamang tapai, lopi bubur putih kacang padi, dan katupek pitalah di Indojolito Batusangkar. (*)