KPAI: Pastikan Administrasi Anak Lengkap Saat Urbanisasi

id Susanto

KPAI: Pastikan Administrasi Anak Lengkap Saat Urbanisasi

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto meminta orang tua memastikan dan mempersiapkan administrasi secara lengkap bila mengajak anaknya berurbanisasi ke kota besar.

"Bila anak usia sekolah ikut orang tuanya berurbanisasi, pastikan segalanya dipersiapkan dengan baik termasuk pemindahan sekolah anak," kata Susanto melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.

Susanto berharap orang tua menghindari membawa anak mengadu nasib ke kota besar tanpa persiapan administrasi karena dapat menambah jumlah anak putus sekolah.

Menurut Susanto, membawa anak berurbanisasi ke kota besar tidak boleh menghilangkan atau menghalangi pemenuhan hak-hak anak. Karena itu, orang tua perlu memiliki kesiapan sebelum memutuskan berurbanisasi.

"Pertama, pastikan hal-hal yang bersifat administratif dipersiapkan dengan baik, misalnya kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. Berikutnya, tentu saja pendidikan dan keterampilan orang tua untuk mengadu nasib di kota besar," tuturnya.

Susanto mengatakan anak telantar dan anak jalanan yang kerap dilihat di kota-kota besar sebagian besar berasal dari keluarga yang tidak memiliki pendidikan dan keterampilan memadai untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Bila orang tua telah memastikan memiliki pendidikan keterampilan untuk bekerja di kota besar, hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah kepastian pekerjaan yang dituju dan akan ditekuni.

"Ketidakpastian pekerjaan akan menambah masalah dan berdampak serius bagi pemenuhan hak dasar anak," ujarnya.

Selain kepastian pekerjaan, orang tua juga harus memiliki kepastian tempat tinggal di kota tujuan. Hindari tinggal di kolong jembatan, pinggiran sungai, bahkan area penampungan sampah dan tempat berbahaya lainnya yang dapat berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak.

Namun, sebelum memutuskan untuk berurbanisasi dengan membawa anak ke kota besar, Susanto mengingatkan bahwa Jakarta dan kota-kota besar lainnya bukanlah satu-satunya tempat terbaik untuk mengadu nasib.

Desa sesungguhnya merupakan lahan positif untuk mengubah nasib. Cukup banyak keluarga sukses dari desa, berawal dari prinsip hidup yang kuat, etos kerja, ketekunan, kreativitas dan kesederhanaan.

"Yang terpenting memiliki semangat besar untuk mengantaran anak agar bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin dan bermanfaat bagi bangsa," katanya.

Arus mudik dan balik Lebaran 2017 segera berlalu. Para pemudik sudah terlihat kembali ke kota asal dari kampung halamannya.

Yang kerap terjadi, pemudik membawa anggota keluarganya dari kampung halaman untuk bersama-sama mengadu nasib di Jakarta atau kota-kota besar lainnya yang menimbulkan arus besar urbanisasi. (*)