Wali Kota Padang: Ulama Berperan Luruskan "Hoaks"

id Mahyeldi Ansharullah, Hoaks

Wali Kota Padang: Ulama Berperan Luruskan "Hoaks"

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.

Padang, (Antara Sumbar) - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa ulama bisa berperan meluruskan maraknya informasi tidak benar atau "hoaks" dengan menyampaikan kebenaran melalui Al Quran dan Hadist Rasulullah SAW.

"Makin maraknya informasi yang tidak benar dan kurang tepat atau kabar bohong, perlu ada yang menjelaskan dampaknya dari kacamata agama," ujarnya di Padang, Sumatera Barat, Senin.

Dalam hal ini, sebutnya, ulama yang sebagian besar menguasai ilmu agama, bisa memberikan gambaran atau perbandingan terhadap persoalan yang terjadi berdasarkan Al Quran dan hadist.

Misalnya, kata Mahyeldi, berkaitan dengan berita persekusi kepada suatu tokoh dapat diberikan pandangan oleh ulama tentang keburukan yang terjadi.

Dengan adanya informasi dari ulama yang berlandaskan ketentuan agama diyakini bisa menghancurkan perkembangan informasi hoaks yang disebarluaskan.

Kemudian bisa juga sebuah informasi yang bernada provokatif bisa dinetralkan dengan pandangan ulama tentang dosa dan keburukan manusia bersifat hal tersebut.

"Bukan hanya hoaks, jawaban dari ulama juga bisa menegaskan perilaku masyarakat yang menyimpang," tambahnya.

Seperti saat ini ada perilaku generasi muda yang mempermainkan shalat hal ini jelas merusak agama.

Pandangan dari ulama untuk mencegah timbulnya hal tersebut diharapkan bisa mengurangi praktik buruk tersebut.

Termasuk pungutan liar, premanisme, riba, transgender semuanya harus jadi perhatian ulama dan dengan pemikirannya perlahan bisa dikurangi.

"Ulama dan organisasi Islam harus bersama dengan pemerintah dan pihak keamanan dalam menangkal ancaman dan tantangan yang datang tersebut," ujarnya.

Sementara itu salah satu Ustadz masjid di Padang Zainal Abdul mengatakan ulama memiliki kemampuan untuk memberikan arahan kepada masyarakat sebagaimana guru.

Arahan itu, kata dia, harus sesuai Al Quran dan Hadist nabi sehingga saat disampaikan bisa dilacak oleh masyarakat dan jika benar akan diikuti.

Menurutnya hal ini penting karena dengan kuatnya perkembangan media sosial berita kebohongan terus muncul. (*)