Kadis Peternakan: Sumbar Belum Butuh Daging Impor

id daging

Kadis Peternakan: Sumbar Belum Butuh Daging Impor

Ilustrasi - Penjual daging. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat (Sumbar), Erinaldi menegaskan daerah itu tidak membutuhkan pasokan daging beku impor, kecuali untuk kebutuhan khusus seperti hotel dan restoran.

"Stok daging lokal masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, tidak perlu impor," kata dia di Padang, Senin.

Menurutnya kebutuhan daging di Sumbar rata-rata 700 sampai 1.000 kilogram perhari atau setara dengan 10 ekor sapi potong dengan berat 100 kilogram perhari.

"Satu bulan kebutuhan 300 ekor sapi. Kalau ada lonjakan hingga 100 persen karena menjelang lebaran, stok yang ada di Sumbar tetap masih mencukupi," tambahnya.

Ia mengungkapkan, jumlah sapi dalam "cluster" binaan Pemprov Sumbar pada beberapa daerah diantaranya Kota Payakumbuh, Limapuluh Kota, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman, ditambah sapi miliki petani, lebih dari 1500 ekor.

"Jumlah itu melebihi kebutuhan," ujarnya.

Sementara untuk pelaku usaha kuliner, restoran atau hotel, memang membutuhkan daging beku dengan standar yang jelas. Daging beku tersebut masuk ke Sumbar melalui distributor yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

"Biasanya daging beku untuk usaha ini juga sudah ada," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, komoditas daging di Pasar Raya Padang dijual Rp110-120 ribu perkilogram sesuai kualitas daging.

Harga agak lebih tinggi pada tempat penjualan daging dadakan, yang banyak bermunculan menjelang lebaran yaitu Rp130 ribu perkilogram.

Sebelumnya Kepala Bulog Sumbar, Banhur Ngkaimi mengatakan pihaknya siap menyalurkan daging beku impor dengan syarat ada permintaan dari pemerintah daerah.

Menurutnya hingga saat ini permintaan tersebut belum masuk ke Bulog. (*)