Soal "Full Day School", Ini Kata Pengamat

id Sekolah Sehari Penuh

Soal "Full Day School", Ini Kata Pengamat

Sekolah.

Padang, (Antara Sumbar) - Pengamat pendidikan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Prof Syafruddin Nurdin menilai program full day school bisa mengontrol perilaku anak dari perilaku negatif.

"Akan lebih baik anak-anak banyak menghabiskan waktu di sekolah dari pada di lingkungan luar yang cenderung membuat mereka terpengaruh oleh tindakan negatif," katanya di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan tidak semua anak yang punya banyak waktu di rumah dapat terawasi dengan baik oleh orang tua, sekalipun ada yang diawasi jumlahnya juga tidak seberapa.

Menurutnya saat ini banyak anak usia sekolah yang melakukan kenakalan dan bahkan sudah mengarah pada tindak kriminal, hal ini tentu saja berkaitan dengan pengawasan yang dilakukan terhadap anak tersebut.

"Orang tua di rumah pun juga banyak yang lost kontrol terhadap anak-anaknya," katanya.

Oleh sebab itu, menurutnya program full day school yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan salah satu solusi dari persoalan yang ada, lagi pula waktu delapan jam yang dihabiskan di sekolah tidak semata hanya untuk belajar.

Lebih lanjut Syafruddin menjelaskan waktu delapan jam tersebut tidak hanya di dalam kelas, akan tetapi sudah termasuk waktu untuk pembinaan kepribadian anak.

"Apalagi pembinaan kepribadian yang dilakukan itu seperti yang diterapkan oleh boarding school, secara face to face, maka anak-anak akan berpotensi untuk terhindar dari perilaku negatif," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jendral (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarna Surapranata mengatakan kebijakan lima hari sekolah dalam sepekan akan mulai diterapkan pada Juli 2017.

"Kami rencanakan tahun ajaran baru 2017/2018 kebijakan ini mulai berlaku atau dimulai pada Juli 2017 ini," katanya. (*)