Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membentuk tim untuk memeriksa kesehatan sapi dan kerbau yang akan disembelih menjelang Idul Fitri untuk mengantisipasi penularan penyakit dari hewan kepada manusia.
"Tim Pengawasan Peredaran Bahan Pangan Asal Hewan (TPPBAH) ini telah dibentuk dan tinggal menunggu surat keputusan dari kepala Dinas Pertanian Agam," kata Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, didampingi Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Pertanian Agam, Ronal Depson, di Lubukbasung, Selasa.
Tim yang berjumlah 21 orang itu terdiri atas dokter hewan, petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian Agam dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peternakan kecamatan.
Tim akan memeriksa kesehatan hewan yang akan dipotong di rumah potong hewan dan pemotongan sapi yang dilakukan warga dalam memastikan layak atau tidak layaknya hewan itu dipotong.
Selain itu, tim akan memeriksa penyakit menular yang diderita hewan itu seperti penyakit antraks, cacing hati dan jembrana.
"Apabila menemukan penyakit antraks, maka tim melarang pedagang untuk memotong hewan itu. Namun sapi mengidap penyakit cacing hati dan jembranan, boleh dipotong dan harus dibuang usus, hati dan lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan selain memeriksa kesehatan hewan yang akan dipotong, tim juga melakukan pengawasan peredaran daging sapi, daging ayam dan telur ayam di pasar tradisional.
Pengawasan itu bertujuan untuk meminimalisasi peredaran daging sapi impor ilegal, daging busuk, ayam yang dipotong sudah mati dan lainnya.
Apabila menemukan daging tersebut, maka tim akan melakukan pembinaan kepada pedagang agar tidak menjual daging tersebut karena berisiko terhadap kesehatan.
"Kita hanya bisa untuk pembinaan, sementara penindakan kita tidak bisa," katanya.
Setelah itu, sampel daging sapi itu akan diambil dan diperiksa ke Laboratorium Balai Viteriner Kecamatan Baso.
Anggota DPRD Agam Jondra Marjaya memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah membentuk tim untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan dipotong dan melakukan pengawasan daging yang dijual.
Namun pihaknya berharap pemeriksaan dan pengawasan ini dilakukan setiap saat seluruh wilayah di Agam.
"Ini untuk memberikan keamanan daging sapi dan ayam yang ada di pasar agar tidak dikosumsi warga," katanya. (*)
Berita Terkait
Pemkab Agam prediksi pemotongan sapi 486 ekor jelang Idul Fitri
Senin, 8 April 2024 13:05 Wib
Kejati Sumbar ajukan banding terhadap putusan kasus sapi bunting
Rabu, 6 Maret 2024 15:01 Wib
2.742 ekor anak sapi di Agam lahir hasil IB 2023
Senin, 19 Februari 2024 16:21 Wib
Kemendag jangan terburu buru terbitkan ijin impor sapi bakalan, utamakan peternak lokal
Rabu, 14 Februari 2024 21:05 Wib
Delapan induk sapi di Agam lahirkan anak kembar selama 2023
Minggu, 17 Desember 2023 15:03 Wib
Potensi pengembangan peternakan sapi perah di Enrekang
Jumat, 15 Desember 2023 16:27 Wib
Pembibitan sapi unggul Solok Selatan mulai dioperasikan
Sabtu, 9 Desember 2023 13:29 Wib
Pessel tingkatkan kualitas dan populasi sapi melalui pola inseminasi buatan
Rabu, 8 November 2023 20:07 Wib