Konsumsi Rumah Tangga Sumbar Triwulan I Membaik

id Konsumsi Rumah Tangan, Sumbar

Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di provinsi itu pada tiwulan I 2017 mencapai 4,43 persen atau sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada pada posisi 4,38 persen.

"Akselerasi aktivitas konsumsi pada triwulan I 2017 tersebut terjadi karena membaiknya daya beli dan pendapatan masyarakat," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Senin dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Sumbar triwulan I 2017.

Ia menjelaskan penaikkan konsumsi rumah tangga terjadi karena peningkatan harga komoditas internasional, serta faktor lain seperti hasil dukungan pemerintah pada pengembangan ekonomi terutama sektor pariwisata, realisasi proyek infrastruktur serta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).

"Perbaikan daya beli terindikasi sejalan dengan kenaikan harga komoditas dunia apalagi sebagian besar tenaga kerja di Sumatera Barat berada di sektor pertanian, sehingga banyak bergantung pada perkembangan harga komoditas pertanian dan perkebunan, khususnya kelapa sawit dan karet," tambahnya.

Ia melihat meski pergerakan harga kedua komoditas tersebut belum mampu mencapai level puncaknya seperti pada 2013 dan 2014, namun harga CPO dan karet di triwulan I 2017 jauh lebih baik dibandingkan tahun 2015 dan 2016.

Meningkatnya konsumsi rumah tangga juga tercermin dari Likert Scale (LS) serta permintaan domestik yang mencapai 0,84 pada triwulan I 2017 atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan triwulan IV 2016 yang mencapai 0,46.

Nilai tersebut juga meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai minus 0,29, sebutnya.

Selain itu optimistis konsumsi rumah tangga terefleksi dari penguatan beberapa indikator Survei Konsumen Bank Indonesia.

Ia mengatakan seluruh komponen dari Survei Konsumen yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumbar, yakni Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Ekspektasi Konsumen, serta Indeks Kondisi Ekonomi menunjukkan perbaikan bahkan berada di atas level 100.

Selaian itu indikasi lain tercermin dari meningkatnya pembelian barang tahan lama masyarakat, seperti kendaraan bermotor yang tergambar dari peningkatan pertumbuhan jumlah pendaftaran mobil dan motor baru di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD), lanjut dia.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat indeks tendensi konsumen di daerah itu pada triwulan I 2017 mencapai 99,93 atau turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 103,73.

Turunnya indeks tendensi konsumen disebabkan merosotnya indeks variabel pembentuk yaitu pendapatan rumah tangga yang memiliki indeks 95,04 ," kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi.

Ia menyampaikan turunnya indeks tendensi konsumen disebabkan dua variabel pembentuk yaitu pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga dan variabel volume atau frekuensi konsumsi rumah tangga.

Sementara Indeks Tendensi Konsumen Sumbar pada triwulan II 2017 diperkirakan sebesar 108,12, yang bermakna kondisi ekonomi mengalami peningkatan dan tingkat optimistis konsumen diperkirakan juga naik dibandingkan triwulan I 2017.

Ia mengatakan indeks tendensi konsumen triwulan I berada di bawah indeks nasional yang berada pada posisi 102,07 menempati urutan kedelapan diantara provinsi lain di Sumatera. (*)