Irigasi Rusak Di Solok Selatan Butuh Perbaikan

id irigasi

Irigasi Rusak Di Solok Selatan Butuh Perbaikan

Irigasi Pertanian. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Masyarakat di Luak Kapau Alam Pauah Duo Kecamatan Pauah Duo mengharapkan pemerintah mempercepat perbaikan irigasi yang rusak akibat banjir bandang dua tahun lalu terutama bagian hulunya.

Wali Nagari Luak Kapau Alam Pauh Duo Sahibul Izar, di Padang Aro, Minggu mengatakan, sudah hampir dua tahun jaringan irigasi yang mengairi ratusan hektate sawah warga rusak oleh banjir bandang awal 2016 lalu tetapi perbaikannya belum juga dilakukan sampai saat ini.

"Dengan tidak adanya pengairan maka masyarakat tidak bisa menanam padi yang sudah menjadi sumner penghasilan utama sehingga perekonomian warga semangkin melemah oleh sebab itu kami berharap perbaikannya bisa dikebut," kata dia.

Jaringan irigasi ini kata dia, mengairi ratusan hektare lahan pertanian masyarakat di tiga nagari yang ada di Kecamatan Pauh Duo dan Sungai Pagu.

Ia menyebutkan, tahun lalu sudah ada pengerjaan normalisasi batang bangko, namun belum sampai ke lokasi "kapalo banda" atau bagian hulu irigasi.

"Kita berharap Pemerintah setempat dapat melanjutkan pembangunan normalisasi batang bangko, terutama untuk perbaikan jaringan irigasi yang terkena musibah banjir bandang dua tahun lalu sehingga perekonomian warga kembali pulih," ujarnya.

Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi mengakui normalisasi batang bangko masih belum sepenuhnya dilakukan karena keterbatasan dana.

"Kita sudah mengalokasikan dana Rp1,6 Milyar untuk perbaikan aliran sungai batang bangko yang terkena musibah bencana banjir bandang namun untuk perbikan menyeluruh dananya sangat besar," kata dia.

Dia menjelaskan, normalisasi Batang Bangko bisa melalui dana APBD maupun bantuan dari APBD Provinsi dan APBN.

Untuk perbaikan keseluruhan bantang bangko katanya membutuhkan dana miliaran rupiah dan APBD Solok Selatan tidak akan sanggup melakukannya.

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) menyatakan rekonstruksi untuk aliran Batang Bangko yang terletak di Kabupaten Solok Selatan, harus dilakukan secara keseluruhan.

"Untuk konstruksi keseluruhan dibutuhkan studi lanjutan dan anggaran biaya cukup mahal yaitu sekitar Rp400 miliar", kata Kepala Balai Wilayah Sungai BWS V Sumatera Barat Filiansyah.

Rencananya konstruksi Batang Bangko katanya, akan dilakukan selama tiga tahun anggaran tetapi masih butuh studi lanjutan.

Setelah banjir besar awal 2016 lalu katanya, kerusakan Batang Bangko cukup parah sehingga perlu perbaikan menyeluruh. (*)