Padang, (Antara Sumbar) - Pengumuman kelulusan siswa tingkat SLTP di Kota Padang, Sumatera Barat, dilakukan melalui website masing-masing sekolah untuk mencegah adanya aksi coret-coret seragam dan konvoi sepeda motor di jalan raya.
"Pengumuman juga dilakukan melalui SMS ke nomor telepon orangtua atau pun siswa, yang akan mulai diumumkan pada pukul 17.00 WIB sore ini," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang, Barlius di Padang, Jumat.
Barlius mengatakan siswa dilarang untuk langsung pergi ke sekolah melihat pengumuman, sebab di sekolah tidak terdapat pengumuman kelulusan tersebut.
"Jika terdapat siswa kelas IX yang datang ke sekolah, kepala sekolah diharapkan mengumpulkan mereka dan menekankan larangan aksi coret-coret seragam dan konvoi itu," ujarnya.
Ia mengimbau agar pihak sekolah membuat kegiatan yang positif bagi siswa seperti melaksanakan tausiah dan kegiatan bermanfaat lainnya, sehingga kegembiraan dalam meraih kelulusan tidak diwarnai dengan aksi yang tidak berfaedah.
Termasuk kepada orang tua, katanya juga diharapkan untuk melarang anaknya keluar rumah menggunakan kendaraan bermotor dan seragam sekolah pada hari kelulusan ini.
"Diharapkan siswa SLTP di Padang dapat memaknai nikmat kelulusan secara bermartabat, berbudaya, jauh dari hura-hura yang sama sekali tidak berasal dari budaya dan ajaran agama kita," ujarnya.
Jika suasana pengumuman kelulusan tidak diwarnai dengan kegembiraan berupa coret seragam dan konvoi kelulusan di Padang, katanya, berarti sekolah maupun orangtua telah berhasil dalam pendidikan karakter anak-anak yang lulus SMP pada tahun ini.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Osman Ayub mengatakan mengimbau pihak sekolah untuk dapat membuat inovasi dalam pengumuman kelulusan siswa tingkat SLTP guna mengantisipasi coret-coret dan konvoi usai pengumuman kelulusan.
Biasanya, katanya usai pengumuman kelulusan siswa dibubarkan, lalu mereka melakukan aksi coret seragam dan konvoi di jalanan, hal itu dapat dilihat pada pengumuman kelulusan tingkat SMA beberapa waktu lalu, yang masih terdapat aksi semacam itu.
Ia mencontohkan sekolah dapat melakukan bakti sosial, misalnya mengunjungi panti asuhan dengan mengajak para siswa menyumbangkan baju seragam sekolahnya atau dengan memberikan seragam tersebut kepada juniornya yang membutuhkan.
"Dengan itu, lebih berguna dan bermanfaat daripada mencoret seragam dan konvoi di jalanan," katanya.
Menurutnya, banyak kerugian yang akan didapatkan jika siswa melakukan aksi itu, selain dapat membahayakan diri sendiri seperti terjadinya kecelakaan, juga dapat mengganggu dan meresahkan pengendara lain.
"Peran orang tua juga dibutuhkan dalam mengawasi dan memberikan pemahaman kepada anak, bahwa tidak terdapat manfaat dalam aksi coret seragam dan konvoi di jalanan," ujar dia.
Sebelumnya, terdapat 14.535 peserta UN SLTP di Kota Padang, yang mengikuti UN pada 2, 3, 4 dan 8 Mei, sedangkan ujian susulan pada 22 dan 23 Mei 2017. (*)
Berita Terkait
Pemkab Pasaman akan buka progam pendidikan gratis tingkat SD, SLTP dan SLTA
Selasa, 2 November 2021 18:09 Wib
Kesbangpol Bukittinggi nyatakan perang lawan Narkoba kepada pelajar SLTP
Sabtu, 4 September 2021 14:16 Wib
Tahun ini, 3.571 pelajar SLTP Payakumbuh bakal ikuti UNBK
Rabu, 22 Januari 2020 17:36 Wib
1.811 siswa SLTP di Padang Pariaman masih laksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil
Selasa, 23 April 2019 13:27 Wib
Sebanyak 40 SLTP tanah datar tidak laksanakan UNBK
Kamis, 7 Februari 2019 20:51 Wib
3.949 siswa SLTP di Agam ikuti UNBK
Selasa, 29 Januari 2019 15:38 Wib
Disdikbud Sijunjung beri peningkatan kompetensi para kepala sekolah SLTP
Kamis, 2 Agustus 2018 23:59 Wib
Sembilan SMP di Pesisir Selatan laksanakan UNBK
Sabtu, 31 Maret 2018 11:58 Wib