Kasus Sandra, Wagub: Pejabat Analisis Wacana di Medsos

id Nasrul Abit, Media Sosial

Kasus Sandra, Wagub: Pejabat Analisis Wacana di Medsos

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang, (Antara Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit meminta pejabat di daerah itu untuk aktif mengamati dan menganalisis wacana yang berkembang di media sosial (medsos) agar tidak merugikan masyarakat serta pemerintah.

"Wacana di medsos sekarang semakin liar dan sulit untuk dikontrol. Karena itu kita harus mengawasi wacana tentang daerah sendiri sebagai tindakan antisipasi agar tidak merugikan," katanya di Padang, Senin.

Ia menambahkan itu merujuk sejumlah persoalan di medsos yang dinilai mendiskreditkan masyarakat dan pemerintahan setempat.

Wacana terkait atlet angkat berat yang meraih medali emas kejuaraan Asia, Sandra merupakan salah satunya.

Wacana yang berkembang di medsos tentang atlet yang meminta sumbangan karena tidak mendapat perhatian dari KONI dan pemerintah setempat itu merebak hingga akhirnya Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi turun langsung ke Padang.

"Ini menjatuhkan harga diri pemerintah. Padahal jika merujuk pada mekanisme anggaran, atlet yang telah dibantu pemerintah pusat melalui Persatuan Angkat Besi Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) tidak bisa dibantu lagi oleh daerah, karena akan dempet," katanya.

Selain itu persoalan antara seorang dokter dan FPI di Solok juga masuk ranah nasional, padahal sejak awal persoalannya sudah diselesaikan dengan mediasi pihak kepolisian.

Menurutnya hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap penyelenggaraan pemerintahan.

Ke depan, ia meminta hal yang bermula di medsos agar diantisipasi sejak dini supaya tidak menjadi bola liar. Jangan sampai masyarakat menelan informasi yang tidak dapat lagi dipertanggungjawabkan kebenarannya.

OPD terkait seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran harus lebih aktif dalam melakukan pemantauan dan analisis wacana, sehingga bisa dirumuskan solusi untuk antisipasi sejak dini. (*)