Wali Nagari Diminta Selektif Menerima Rastra

id Raskin, Bulog, Pesisir Selatan

Wali Nagari Diminta Selektif Menerima Rastra

Painan, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengimbau wali nagari atau kepala desa adat daerah setempat selektif menerima Beras Keluarga Prasejahtera atau Rastra.

"Wali nagari merupakan titik distribusi jika kualitasnya tidak sesuai, maka harus mengajukan penolakan 2x24 jam atau dengan tidak menandatangani berita acara penerimaan," kata Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Pesisir Selatan, Rosdi di Painan, Senin.

Hal tersebut, katanya harus dilaksanakan sehingga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa menikmati beras yang layak konsumsi.

Ia juga mengimbau Badan umum Logistik (Bulog) yang menyediakan dan menyalurkan beras dengan kualitas layak sehingga penerima puas mendapatkan bantuan.

Menurutnya per bulan Pesisir Selatan mendapatkan kuota rastra sebanyak 328.020 kilogram yang akan disalurkan ke 21.868 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Pekan ini kami menargetkan gudang Bulog di Sago menyalurkan rastra tahap pertama 2017 Januari - Februari dan setelah pembayarannya tuntas maka penyaluran tahap dua segera dilaksanakan minimal dengan jarak sepuluh hari kerja," katanya.

Kepala Seksi Perawatan dan Pengendalian Mutu Bulog Sumbar, Adityawarman yang mewakili tim Bulog Sumbar memastikan pihaknya hanya akan menyalurkan beras dengan kualitas baik sebagai rastra.

"Kami akan berupaya menyalurkan rastra dengan kualitas layak dengan tetap menjaga kondisi Rastra yang dicadangkan di gudang-gudang," katanya.

Sebelumnya, Tim Koordinasi Rastra Pesisir Selatan, merekomendasikan 200 ton beras di Gudang Bulog di Sago tidak disalurkan sebagai rastra karena dinilai tidak layak dikonsumsi.

Perbedaan antara beras yang berjumlah 1.000 ton dengan 200 ton cukup mencolok baik dari warna hingga kondisi berasnya.

Warna beras 200 ton kekuning-kuningan serta kondisi berasnya berbubuk, sementara 1.000 ton kondisi berasnya agak putih dan tidak berbubuk.

Selain kondisi itu pada saat tim turun juga terlihat aktivitas memasukkan beras 200 ton ke dalam karung oleh pekerja di gudang Bulog tersebut. (*)