Wagub Nasrul Abit: Mal Dorong UMKM Tingkatkan Kualitas

id transmartpadang

Wagub Nasrul Abit: Mal Dorong UMKM Tingkatkan Kualitas

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit bersama pemilik Trans Mart, Chairul Tanjung saat peresmian Trans Mart Padang, Jumat (19/5) (Miko Elfisha)



Padang, (Antara Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menilai tumbuhnya pusat perbelanjaan modern seperti mal akan mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.

"Mal punya standar kualitas untuk produk yang dijual. UMKM yang ingin produknya masuk mal, mau tidak mau harus mengikuti standar tersebut," katanya di Padang, Jumat.

Ia mengatakan hal itu saat peresmian Trans Mart Padang bersama Wali Kota Padang dan sang pemilik Chairul Tanjung.

Menurutnya hal itu akan mendorong pelaku UMKM untuk berinovasi meningkatkan kualitas produk, termasuk kemasan yang lebih menarik agar bisa masuk mal.

Ia mengatakan mal merupakan salah satu pasar potensial bagi produk UMKM Sumbar agar lebih dikenal dan bisa bersaing dengan produk UMKM lain.

Apalagi, mal biasanya memiliki jaringan yang luas pada berbagai daerah di Indonesia sehingga berpotensi meningkatkan angka penjualan produk UMKM yang bermitra.

"Kita berharap makin banyak mal di Sumbar, makin berkembang pula UMKM," katanya.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan hal senada. Menurutnya perekonomian terbesar Padang dan Sumbar digerakkan oleh UMKM, karena itu keberadaannya menjadi fokus perhatian pemerintah daerah.

"Kita apresiasi mal ini menampung 1.130 UMKM Padang dan daerah lain Sumbar," katanya.

Ia mendukung bila pengusaha Chairul Tanjung ingin kembali berinvestasi di Padang.

Sementara itu Presiden Direktur Trans Retail Indonesia Syafi Syamsudin mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi untuk pengembangan usaha ritel di Indonesia.

"Ada tiga hal yang menjadi dasar pengembangannya yaitu inovasi, kemampuan dan kepercayaan," katanya.

Ia yakin kehadiran Trans Mart yang ke-97 di Padang bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM.

Sejumlah masyarakat Padang yang antre sejak pagi untuk bisa masuk dan menikmati belanja di mal tersebut mengaku cukup puas dengan produk dan pelayanannya.

"Kuliner lezat dari Sumbar seperti sate syukur yang biasanya hanya ada di Padang Panjang, juga ada. Ini luar biasa," kata Adrian (34), warga Padang.

Meski demikian masih ada sejumlah hal yang menurutnya harus diperhatikan pengelola, diantaranya informasi jalur evakuasi yang belum terlihat jelas.

"Sumbar daerah rawan bencana. Informasi jalur evakuasi sangat perlu," katanya.

Ia berandai-andai jika saat pembukaan tersebut terjadi gempa, tentu akan terjadi kepanikan karena pengunjung tidak mengetahui jalur evakuasi yang harus ditempuh.

Yuni (27) warga Padang lainnya juga mengaku senang atas hadirnya Trans Mart di Padang, terutama menjelang Ramadhan dan lebaran.

Namun ia juga punya catatan terhadap pembukaan mal tersebut diantaranya kemacetan yang mulai terlihat di jalan Khatib Sulaiman, tepat di depan Trans Mart.

Kendaraan yang lewat tersendat sejak pulul 10.30 WIB, usai acara peresmian dilakukan dan masyarakat sudah mulai datang untuk berbelanja.

Pengunjung yang datang dan keluar dari mal juga harus berhati-hati untuk melintas, karena tidak ada perlintasan di sana. Bahkan beberapa orang terpaksa harus meminta bantuan pada petugas untuk bisa melintas jalan yang macet.

"Mungkin butuh jembatan penyebrangan di sini," katanya.

Selain itu, parkir liar juga mulai terlihat di sekitar mal itu. Oknum masyarakat dengan seenaknya meminta parkir, meski anggota Dinas Perhubungan dan Satpol PP Padang berada di lokasi.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Padang Hendrizal Azhar mengatakan pihaknya menyiagakan 20 orang personel dibantu 30 personal Satpol PP pada acara peresmian mal tersebut.

Agar tidak macet Dishub Padang menurutnya telah menutup jalur berputar kendaraan yang ada di depan Trans Mart.

Jalan Khatib Sulaiman merupakan salah satu ruas jalan padat kendaraan di Padang. Pada jam sibuk, ruas jalan itu selalu mengalami macet parah.*