Indo Jalito Jakarta Lakukan Sunatan Massal di Pasaman Barat

id Indo Jalito, Sunatan Massal, Pasaman Barat, Syahiran

 Indo Jalito Jakarta Lakukan Sunatan Massal di Pasaman Barat

Bupati Pasaman Barat, Syahiran menyaksikan sunatan massal bekerja sama dengan Indo Jalito Peduli di Balerong Pasaman Barat, Kamis (18/5). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Kumpulan ibu-ibu perantau Minang di Jakarta atau Indo Jalito melaksanakan kegiatan sosial berupa sunatan massal di Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (18/5).

"Benar, hari ini kita melakukan kegiatan sosial berupa sunatan massal gratis kepada 500 orang anak-anak di Pasaman Barat. Ini bentuk kepedulian kami ke kampung halaman yang bekerja sama dengan Pemkab Pasaman Barat," kata Ketua Umum Indo Jalito Peduli Jakarta, Astri Asgani di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan bahwa aksi sosial tersebut dilakukan sebagai wujud kecintaan Indo Jalito Peduli Jakarta terhadap tanah kelahirannya.

"Setelah membangun masjid di perumahan nelayan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia beberapa waktu lalu saat ini kembali menjadi pemicu bagi Indo Jalito Peduli untuk kembali hadir di Pasaman Barat dalam bentuk kegiatan sosial," katanya.

Menurutnya pihaknya akan terus memperhatikan Ranah Minang dimana Indo Jalito merupakan kumpulan gabungan ibu-ibu perantau yang berasal dari kabupaten dan kota se -Sumbar yang berada di kota Jakarta.

Indo Jalito gabungan ibu-ibu dengan berbagai latarbelakang profesi seperti notaris, pengusaha, ibu rumah tangga dan lainnya.

Sunatan massal tersebut diadakan di dua lokasi yakni di Gedung Balerong Simpang Empat Kecamatan Pasaman dan di Gedung Pertemuan Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Syahiran meyampaikan ucapan terima kasih kepada Indo Jalito Jakarta yang telah melakukan aksi sosial tersebut di Pasaman Barat.

Ia mengatakan potensi Sumber Daya Alam Pasaman Barat sangat luar biasa, tetapi sangat kontradiktif dengan keadaan ekonomi masyarakatnya. Masih banyak masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan terutama di daerah pesisir pantai.

"Masyarakat Pasaman Barat masih banyak yang hidup di dalam garis kemiskinan. Namun hal itu akan kita tanggulangi dengan program prioritas 4x1000," katanya.

Ia menjelaskan program 4x1000 yang diprogramkan Pemkab Pasaman Barat tersebut adalah rehab seribu rumah tidak layak huni, seribu sambungan listrik untuk warga miskin, seribu jamban dan seribu saluran air bersih untuk warga miskin.

Selain itu keberadaan pesantren di Pasaman Barat uga sangat memprihatinkan, infrastruktur, sarana dan prasarananya sangat terbatas dan sangat sederhana bahkan ada yang dindingnya sudah roboh.

Hal itu juga sangat kontradiktif dengan prestasi siswanya yang banyak melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Timur Tengah.

"Saya mengajak Indo Jalito Peduli Jakarta juga mengarahkan aksi sosialnya pada pembangunan pesantren di Pasaman Barat karena kebijakan Pemkab Pasaman Barat sendiri terbatas untuk itu karena pembangunan pesantren tidak bisa dimasukkan dalam APBD menurut aturan," kata Syahiran. (*)