Padang, (Antara Sumbar) - Akademisi sekaligus guru besar bidang pertanian dan kehutanan dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Prof Yonariza mengatakan sosialisasi terkait jasa lingkungan hutan perlu diperkuat oleh pemerintah daerah.
"Masyarakat harus tahu pentingnya hutan bagi keseimbangan lingkungan, bukan hanya manfaat dari proyek pembangunan semata," ujarnya menanggapi meningkatkan konversi hutan untuk perkebunan atau pemukiman, di Padang, Rabu.
Seharusnya, tambahnya pemerintah perlu menyeleksi setiap proyek yang masuk terlebih terkait konversi atau pengubahan lahan hutan.
Kemudian bila ada rencana pembangunan dari masyarakat, pemerintah perlu menjelaskan secara detail keuntungan dan kerugian dari konversi tersebut.
Dia mencontohkan saat masyarakat akan menjadikan hutan sebagai lahan sawah, pemerintah perlu memberikan penyuluhan kepada warga lokal tersebut.
Sebab dalam penelitiannya, hanya 0,006 persen keuntungan yang didapat setelah jadi sawah dibanding mempertahankan keberadaan hutan.
Artinya bila dihitung dengan skala valuasi ekonomi dengan mengukur manfaat, estetika dan keberadaan sumber daya hayati jauh lebih baik dibanding menanam padi atau palawija di sawah.
"Hutan mampu menyerap karbon dan udara lainnya, namun saat dibakar jadi penyumbang karbon hal ini juga perlu menjadi penyuluhan," kata dia.
Dia menambahkan pemberian informasi jasa lingkungan hutan ini penting untuk masyarakat mengingat laju kehilangan hutan khususnya di Sumatera terus terjadi.
Sebagai gambaran, sebutnya selama 16 tahun terakhir terjadi penyusutan luas hutan 20 hingga 30 persen hutan di Sumatera dari tahun 2000 seluas 15,3 juta hektare.
Dalam waktu sepuluh tahun akan lebih besar lagi laju kehilangan hutan tersebut mengingat proyek pembangunan, perkebunan terus meningkat.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Octavia meminta masyarakat khususnya yang ada di dekat hutan mulai memikirkan lingkungan sekitarnya.
Salah satunya, tambahnya mementingkan keberadaan keanekaragaman hayatinya dan manfaat hutan yang lebih besar.
Sebagai contoh ujarnya banjir di Lima Puluh Kota lalu sebagai pelajaran ke depan dalam menjaga hutannya. (*)
Berita Terkait
KLHK minta pemerintah daerah manfaatkan instrumen pemantauan lingkungan
Rabu, 24 April 2024 20:20 Wib
Efisien dan ramah lingkungan, PT Sadewa-PLN teken MoMsiap gunakan listrik PLN 950 KVA
Selasa, 23 April 2024 9:23 Wib
Ziad Abdul Rozaq jabat Plt Kadis Lingkungan Hidup Pasbar
Rabu, 27 Maret 2024 10:16 Wib
Penyegaran jabatan di lingkungan Polres Padang Panjang
Senin, 25 Maret 2024 18:07 Wib
BRIN: Sastra hijau bentuk keberpihakan penulis pada lingkungan
Kamis, 21 Maret 2024 17:08 Wib
Angkat tema energi ramah lingkungan, 18 karya Jurnalistik terima penghargaan Direktur Utama dalam PLN Journalist Awards 2023
Kamis, 21 Maret 2024 16:10 Wib
Pesta hemat dan ramah lingkungan, ini solusinya dari PLN
Selasa, 19 Maret 2024 19:28 Wib
Kini makin banyak kalangan industri beralih ke listrik PLN karena andal dan ramah lingkungan
Senin, 18 Maret 2024 11:53 Wib