164 Mahasiswa UMMY Solok Diwisuda

id Wisuda UMY

164 Mahasiswa UMMY Solok Diwisuda

Wisuda mahasiswa UMMY Solok yang ke 48 pada Selasa (16/5). (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Solok, (Antara Sumbar) - Sebanyak 164 Mahasiswa Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok, Sumatera Barat (Sumbar) diwisuda pada Selasa. Mereka merupakan wisuda ke-48 dan Dies Natalis ke-33.

"Sebanyak 164 mahasiswa yang diwisuda merupakan dari mahasiswa dari empat fakultas yaitu 90 orang fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, 10 orang fakultas pertanian, 59 dari fakultas ekonomi, dan 5 orang fakultas hukum," Kata Rektor universitas UMMY, Prof.dr.h. Elvi Sahlan Ben, Apt di Solok, Selasa.

Ia menyatakan sebagai salah satu universitas di Sumbar, UMMY telah berusaha meningkatkan kualitasnya dengan akreditasi B untuk hampir semua prodi dari keseluruhan 11 prodi, dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 132 orang dosen.

Dengan rincian 90 orang dosen, 49 orang tenaga kependidikan, dosen S2 sebanyak 79 orang, S3 sebanyak 6 orang, sedang melanjutkan pendidikan S2 dan S3 13 orang.

"UMMY berusaha terus meningkatkan kualitas dari segi pengajar dan akreditasi," ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan Kopertis Wilayah X (Sumbar, Riau dan Kepri) Prof. Harry, Mba mengatakan bahwa ada hubungan yang erat antara jumlah orang yang berpendidikan tinggi dengan kesejahteraan masyarakat.

"Sebab semakin banyak masyarakat yang berpendidikan tinggi, tentu lapangan pekerjaannya juga semakin baik," katanya.

Indonesia masih terbatas dalam memiliki angkatan kerja yang berpendidikan tinggi serta memiliki keterampilan. Untuk itu, kualitas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan lagi.

Dia juga mengapresiasi UMMY yang telah teakreditasi dengan rata-rata akreditasi B. Keberadaan Universitas swasta membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat yang tidak tertampung di negeri.

"Karena alumni nantinya harus bersaing dalam memperoleh pekerjaan, yang sekarang semakin kompetitif," ujarnya.

Ia berpesan kepada alumni agar dapat mengembangkan ilmu yang dikuasai, sebab informasi dan pengetahuan berkembang dengan cepat seiring waktu. Dan keberhasilan dalam karir tidak hanya dinilai dari kemampuan intelektual.

"Tapi juga dinilai dari akhlak dan nilai-nilai, salah satunya nilai kejujuran," ujarnya. (*)