Pemkot Pariaman Sosialisasikan Pendidikan Keluarga Berbasis Gender

id Pendidikan, Keluarga, Berbasis, Gender

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menyosialisasikan pendidikan keluarga berbasis kesetaraan gender bagi masyarakat di daerah itu untuk menghindari perbedaan kaum perempuan dan laki-laki.

"Pendidikan berbasis kesetaraan gender merupakan upaya pemerintah dalam penyadaran keluarga untuk memahami hak dan kewajiban serta peran laki-laki dan perempuan," kata Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar di Pariaman Selasa.

Kegiatan sosialisasi pendidikan keluarga berbasis kesetaraan gender tersebut diselenggarakan UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman.

Ia menyebutkan pendidikan berbasis kesetaraan gender juga ditujukan untuk mewujudkan rasa keadilan antara kaum laki-laki dan perempuan dalam keluarga.

Ia mengatakan dulunya kaum perempuan dianggap tidak perlu harus berpendidikan tinggi, cukup hanya sebatas tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) saja.

Bahkan, sebut dia, kaum perempuan dinilai cukup hanya pandai memasak saja dan mengurus rumah tangga meskipun tanpa pendidikan yang memadai.

"Perbedaan antara kaum hawa dan adam tersebut sangat jelas sekali dirasakan pada dahulunya, baik dalam pendidikan maupun pekerjaan sehingga perlu adanya perubahan pola pikir," ujarnya.

Ia menegaskan saat ini tidak ada lagi pemisah gender antara laki-laki dengan perempuan. Hanya saja perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan di pelbagai sektor.

Sebagai contoh, ujarnya profesi bidan atau perawat akan lebih didominasi oleh kaum perempuan, sedangkan laki-laki akan lebih dominan di sektor Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sementara itu Kepala UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Disdikpora Kota Pariaman, Arman, mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 30 peserta.

"Peserta terdiri dari perwakilan Aparatur Sipil Negara, masyarakat umum dan para pelajar yang ada di Kota Pariaman," ujarnya.

Ia menyebutkan dalam kegiatan tersebut akan diberikan edukasi dari narasumber diantaranya keadilan kesetaraan gender, pengertian gender menurut agama dan adat serta pemberdayaan perempuan. (*)