KLHK Sosialisasi Program Restorasi Hutan Bentang Alam

id KLHK, Restorasi Hutan, Bentang Alam

KLHK Sosialisasi Program Restorasi Hutan Bentang Alam

Hutan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Padang, (Antara Sumbar) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyosialisasikan program yang diinisiasi lembaga pangan dunia FAO yakni Restorasi Hutan Bentang Alam kepada sejumlah akademisi dan mahasiswa di Padang, Senin.

"Ini untuk menjelaskan bahwa restorasi tidak hanya berkonsep mengembalikan ke kondisi awal namun juga mempertimbangkan kepentingan masyarakat," kata Peneliti senior KLHK Dr Titik Setyawati usai menjadi narasumber sosialisasi di Pascasarjana Universitas Andalas, Senin.

Dia mengatakan restorasi saat ini diartikan sebagai upaya mempertahankan kondisi alam namun juga memperkuat eksistensi masyarakat yang hidup tepat berdampingan dengan alam.

Khusus di Sumbar proyek FAO ini dilakukan pada dua tempat yakni Nagari Indudur dan Sirukam di Kabupaten Solok melalui pengelolaan hutan nagari setempat.

Alasannya, katanya kedua daerah masih punya hutan adat yang terpelihara dengan kearifan lokal masyarakat yang kuat.

"Program ini lebih mengarah bahwa hutan juga berkepentingan untuk sosial," ujarnya.

Sosialisasi ini juga bisa memberi pencerahan kalangan perguruan tinggi untuk memperkuat penelitian terkait restorasi tersebut.

Selain itu juga sebagai upaya memotivasi masyarakat yang berada pada lingkungan sejenis itu.

Dengan begitu masyarakat bisa terpacu untuk memunculkan kreatifitasnya dalam mengelola hutan tersebut yang implikasinya peningkatan ekonomi.

Sebagai contoh di Sirukam, masyarakat bisa mengembangkan bibit yang diberikan program lebih jauh.

Misal menanam jengkol untuk skala produksi dan sebagainya sambil mempertahankan estetika dan nilai jasa hutan tersebut.

Sementara itu salah satu perwakilan dari Lembaga Pengelola Hutan Nagari Sirukam ,Buthia berharap sosialisasi program restorasi ini dibarengi dengan bantuan material lebih.

Sebab kata dia di nagarinya salah satu kelemahan tidak berkembangnya produktivitas karena minimnya anggaran.

Dengan bantuan tersebut dia meyakini program FAO tersebut dapat terlaksana dengan lancar. (*)